- 00. 15 -

3.4K 310 4
                                    

"Kata Tiktok dipatahkan oleh keluarga, di abaikan oleh teman, dihancurkan oleh cinta. I felt that"

~ Juan


"Semuanya samain aja"

"Semuanya suka ayam kan?"
Semuanya serentak menganggukkan kepala.

"Okeh, ayam geprek semua sambalnya dipisah, gue tau ada yang nggak bisa makan sambal. Minumnya air es?"

Yang lain nampak berpikir sebelum mengangguk, menyetujui pendapatnya.

"Eunwoo" panggil Chelsea lembut. Mereka berdua hilang dibalik tikungan.

Sambil menunggu makanan mereka. Seperti biasa, barisan cowok akan mengambil bagian belakang.
Terbagi-bagi dalam beberapa kelompok.

Michael, Dafa, Yuda dan Juan masih bermain game.
Disisi lain ada Rosa, Jeffrey, Jayden, Oza dan Safa bernyanyi.

Ada lagi satu kelompok, topiknya tidak akan jauh dari ghibahin orang.
Hal wajib untuk mereka di setiap tongkrongan, minimal satu dua orang yang wajib mereka ghibahin. Kalau nggak ada mereka bakal nyari sampai dapat.

"Lis, lo masih suka sama Kak Sehan?"
Lisa yang sedang meledek Bara, menoleh dan mengangguk tanpa perasaan risih.

"Mundur aja lah." Saran Binnie
"Dih, monyet. Bukannya didukung"

Jizzy merotasi kan mata malas, "Gini ya setan. Lo pasti tau kak Senja, iyalah anjing. Siapa yang nggak tahu, tahun kemarin dia benar-benar jadi idaman semua lelaki. And then rumornya kak Sehan suka sama kak Senja. Baru rumor udah gempar sekolah kita, gimana kalau beneren. Behh, bukan gempar lagi tapi gempa 7 turunan"

"Goblok, nggak gitu juga" Ghea menampar pelan lengan Jizzy.

"YAH NGGA USAH NABOK DONG"
"SANTUY AJA NYET, GUE DEKAT LO"

"So, lo masih mau maju?" Tanya Jane setelah melerai kedua manusia tadi dengan penasaran, bukan hanya dia. Bahkan satu kelas sudah mengelilinginya. Tidak lagi dalam kelompok mereka masing-masing.

"Gini nih, kalau otak kalian makannya nggak pakai sayur. Goblok jadinya. Kak Sehan pendiam, ganteng, putih, tajir Perfect dah pokoknya ketemu sama kak Senja yang juga pendiam, polos. Anaknya ntar jadi apa? Gagu? Ya iyalah, emak bapaknya aja pendiam. Yang ada tiap hari dia ngomong sama makhluk halus, nggak sama makhluk kasar. Bukan anak kak Senja sama kak Sehan lagi tapi jadi anak Indihome. Pasangan yang sama-sama pendiam nggak cocok, gue yakin 999% mereka nggak bakal bertahan setahun." Ucap Lisa panjang lebar yang hanya dibalas tatapan tak percaya.

"MASALAHNYA KONSEP NYA BUKAN BEGITU GOBLOK. LISA SETAN, GUE UDAH SERIUS MENDENGAR DARIPADA SERIUS MENGHAYATI MENGHENINGKAN CIPTA. LO MALAH BIKIN GUE NAIK DARAH" Jizzy berteriak tepat di wajah Lisa. Tak salah air liurnya muncrat-muncrat kesana kesana-kemari.

"Jizzy, sabar. Kasian urat leher lo. Nanti kalau putus, urat lain ikutan putus"

"Kenapa kalau putus?" Tanya Jizzy galak

"Nggak papa. Rasanya gini ya, mengakhiri hubungan yang bahkan belum dimulai"

"Dip, lo curhat?. Ada masalah apa, sini cerita." Jihan menepuk tempat disebelahnya.

Dipta yang ingin berbagi cerita, mengambil tempat. Menyiapkan diri untuk mempertahankan agar pertahanannya tidak goyah.

Curhatan Dipta harus ditunda. Karena, bertepatan dengan kata pertama yang sempat diucapkannya, Eunwoo dan Chelsea datang membawa 6 keresek. Dipastikan 2 atau 3 diantaranya berisi makanan.

Semuanya duduk melingkar. Sebelum membersihkan, mereka mengangkat kursi ke atas meja lalu menaruhnya disisi tembok.
Jadilah, mereka lesehan dilantai yang sudah dibersihkan.

"Berdiri dulu. Gue nggak mau, setelah makan ini. Lo semua masuk RSJ"

"Hah?" Semuanya belum mencerna apa yang diucapkan Eunwoo.

"Walaupun, diantara kalian rumahnya sederhana. Makannya pasti di kursi atau karpet kecil. Kalau kalian makan lesehan dengan keadaan dingin seperti ini. Besok-besok yang ada lo semua trauma makan. Ujung-ujungnya masuk RSJ"

"Bukan teman gue" ujar Wiliam

"Lo kan emang bukan teman gue" celetuk Eunwoo. Membuat yang lain tertawa mengejek Wiliam. Sedangkan, pelaku + korba hanya tersenyum kikuk.

"Makanya Wi, jadi orang jangan iseng. Kena imbas kan lo"
"Nggak ngaca"

"Apa? Ngaca? Bidadari kayak gue mah nggak perlu ngaca. Udah cantik dari sananya. Kalau modelan kayak lo yang harusnya ngaca. Cari tahu kembaran lo lewat cermin"

"Hah, emang bisa?"

"Wah, si Wiliam mau aja digoblokin sama Lisa"

"Biasalah, bisikan setan nggak pernah pupus" kata Juan menanggapi Oza yang berada tepat disampingnya.

"Lo fokus ke cermin ya. Ini diri lo, itu kembaran lo" jari telunjuknya menunjuk tepat di dada Wiliam. Sebelum menampilkan senyum devilnya.

Yang lain sudah duduk ditikar yang sempat dibeli Chelsea dan Eunwoo. Kebetulan ada mobil yang jual alat-alat gituan.

"Astaga" Histeris Lisa saat melihat cermin yang dipegang Wiliam. Cermin itu sendiri punyanya Jihan.

"Kenapa Lis? Kembaran gue ganteng banget ya?"

Lisa menggelengkan dengan muka yang dibuat dramatis.



Gantung ceritanya nggak elite banget ya :v.
Mana ditengah" lagi, awokawok.

Dahlah ya
/Tenggelam

Jangan lupa vote komen
Terima gaji
Salam hangat
Saya

Sempiternal [97l] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang