- 01. 15 -

1.3K 164 39
                                    

Udah ketemu yang pas, eh taunya beda agama

~ Ghea

"IH GILA, COWOK GUE GANTENG BANGET. HERAN" teriak Jane. Kegiatan yang diketahui pasti jika gadis itu sedang fan-girl menonton ketika dia sedang gabut atau membutuhkan hiburan.

"Nonton siapa sih?" Jane menoleh menghadap Wiliam yang menatap lekat Jane menunggu jawaban.

"Kepo lo, kalau gue kasih tau juga lo tiba-tiba mau jadi fan-boy gitu?" tanya balik Jane.

Wiliam menggaruk kepalanya yang tidak gatal, susah ya berbaur dengan para gadis. Wiliam berpikir kenapa Jayden bisa dengan mudah bercanda dan mencari topik dengan para gadis.

"Kenapa lo? Terpesona ya sama kecantikan gue?" tanya Jane lagi sembari mengerlingkan mata.

"JANE, WILI ITU PUNYA GUE YA." Teriak Safa dari ujung kelas datang ke arah mereka berdua dengan melotot, untungnya kedua bola mata itu masih ditempatnya.

Tak di sadari Jane maupun Safa, Wiliam yang berada diantara keduanya bersikap salah tingkah untung tak ada yang menyadari sikap curga dari Wiliam

"Iya, itu punya lo." Jane mendorong pelan Wiliam pada Safa sembari tersenyum mengkode.

"JANE,"

"APALAGI SIH?"

Safa menghela nafas pelan, "LO KOK MARAH-MARAH MULU SIH?"

Jane melotot heran pada gadis didepannya yang sedang berkacak pinggang, "LO YANG TER-"

"GESSS, LISA DALAM MASALAH COK" Pintu yang dibanting kencang Jayden membuat semua atensi teralihkan. Lebih terkejut lagi ketika nama Lisa disebutkan oleh Jayden.

Niatnya tadi ingin lewat kelas XII IPA 1, jalan memutar untuk ke kelasnya. Namun, Lisa mengurungkan niat tak kala dirinya melihat pak Irmansyah sedang menuju ke arahnya. Entan, pak Irmansyah sedang melihat nya atau tidak. Membuat Lisa melangkah lebih cepat bahkan sesekali berlari kecil.

"LISA. Ini jam pelajaran, kenapa kamu diluar?" Lisa tersenyum manis. "Mampus" batin Lisa tak kala ibu Rani salah satu guru BK menghadang jalannya.

Lisa menoleh pelan ke arah belakang dan bernafas lega ketika dirinya tak melihat pak Irmansyah. "Habis dari toilet bu."

Ibu Rani mengernyitkan dahi, menatap sekeliling lalu kembali menatap Lisa "sendiri? Tumben banget. Biasanya kalau ke kamar mandi 13 orang ikut."

Lisa cengengesan, "tadi sama Jeka bu."

"APA?!"

"Maksudnya, tadi sekalian. Jeka sama saya ke kamar mandi, tapi kan beda toilet. Hehe." Jawab Lisa sebelum ibu Rani memikirkan hal yang tidak-tidak.

"Lisa Lisa. Sana masuk." Lisa menunduk. Belum 5 langkah dirinya dipanggil lagi membuat Lisa cepat-cepat merapalkan doa agar ibu Rani tidak berencana menghukum dirinya.

Sempiternal [97l] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang