- 00.50 -

1.6K 175 3
                                    

Cie dah sayang dah uwu tapi ternyata cuma di anggap Teman

~Bastian

"APAAN SIH? LO BERCANDA NGGAK NGOTAK BANGET ANJING!" Bentak Safa pada Bastian.

"Sorry, gue beneran nggak sengaja serius. Gue kira tadi itu daging," kata Bastian pelan nyaris tak terdengar. Namun, suasana yang sepi suaranya dapat terdengar walaupun sangat kecil.

Lisa dan Bara yang baru tiba, menatap kejadian didepannya. Lisa mendekat pada Dafa, "ada paan?" Bisiknya pelan.

"Bas kira tangan Safa tadi daging ayam, makanya hampir ke potong untung cuman sedikit aja kenanya." Perkataan Dafa membuat Lisa dan Bara tak habis pikir. Apa yang di pikirkan pria itu hingga tidak bisa membedakan tangan manusia dan daging ayam.

"Hikss, lo mah. Sakit tau." Safa terisak pelan sembari membersihkan jarinya kasar. Una dan Mina membantunya, Chelsea ingin membantu tapi jarinya juga sedang sakit.

Bastian mendekat, menggenggam pelan tangan gadis itu. "Beneran gue nggak sengaja, gue banyak pikiran. Sorry sekali lagi Sa."

Safa menoleh menyeka sisa air matanya, "lo mah. Hikss, untung gue nggak mati."

"Udah-udah. Makan yok, gue udah go-food tadi." Perkataan Wiliam, membuat yang lain mengalihkan atensinya.

Mina berjalan mendekat,"harusnya ngomong dari tadi. Biar kita nggak capek masak loh" ujarnya sembari tersenyum tipis.

Wiliam menggaruk pelan rambutnya, "sorry. Gue bisa batalkan pe-"

"Horang kaya mah bebas. Udah sampai juga, udahlah makan itu aja." Ujar Mina sembari menatap Wiliam miring.

Wiliam tersenyum tipis, "iya."

Safa duduk di meja makan, melirik tangannya yang terbungkus plester. Menatap ke depan mereka yang sedang asik menyantap ayam geprek sembari melontarkan beberapa candaan.

"Nggak ikut makan?" Safa menoleh ketika Dipta bertanya.

"Nggak lihat? Udah habis cuy" katanya sembari menunjuk piringnya yang sudah bersih.

"Cepat amat. Gue aja baru selesai,"

Safa terkekeh kecil, "lo nggak tahu aja nafsu makan gue besar."

Dipta mengangguk, menatap tangan Safa, "udah baikan?"

Safa memutar mata malas, "kalau udah baikan gue nggak bakal makan pake sendok."

Dipta terkekeh kecil, "gue balik dulu. Kalau susah makan, nanti makan bubur aja."

"Makan yang benar dong bangsat! Jorok banget lo." Kata Michael melempar kacang garuda.

Jayden dengan sigap menangkisnya, "nggak kena wl-aw"

"Kena kan anjing, lo makan aja kayak ayam." Binnie ikutan melempar kacang tepat mengenai wajah pria itu.

Jayden menatap sinis Binnie, "diam deh. Gue makan aja kalian sibuk banget, gue terbang ke Prancis aja orang tua gue nggak sibuk."

Binnie mengulum bibirnya, "lo pernah ke Prancis?"

Jayden tersadar dia keceplosan membawa-bawa orang tuanya langsung terkekeh pelan, "hahaha iya. Sekali-kali nanti gue ajak lo jalan deh."

Sempiternal [97l] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang