•
"Sampai disini?"
- Lisa -
•
Hari ini Lisa sudah sepenuhnya dinyatakan keluar dari sekolah. Meninggalkan sejuta kenangan di kelas XI IPA 6. Banyak hal yang terjadi, selama satu tahun dia menempuh pendidikan, Lisa tidak pernah bertemu teman-teman yang sefrekuensi. Hingga, dirinya tidak ingin melangkah terlalu jauh dari mereka.
Lisa duduk disamping ranjang, melihat buku kenangan yang dibuat oleh Jihan untuk dijadikan kenang-kenangan. Una sebagai pelaku, yang mengabadikan setiap momen diam-diam selalu memotret kebersamaan yang tidak dapat diulang lagi.
Lisa tertawa geli melihat dirinya dan Jeka yang berdiri bersebelahan bak pasangan baru. Dibaliknya perlahan melihat satu-persatu, takut jika terlalu kasar bukunya akan rusak.
Ada foto dimana tangannya Yoshua memegang ujung rambut Jizzy, "lucu." Gumannya.
"Jane beruntung banget bisa dapetin hatinya Jayden." Bukan tanpa alasan Lisa bermonolog seperti itu, Jayden adalah salah satu pria yang menjadi tipe boyfriend able di kelas XI IPA 6.
"Aduhh, ini emang so sweet banget sih." Lisa gemes sendiri dengan pasangan prenjon yang baru bertengkar kemarin.
Lisa terkekeh melihat foto kebersamaan mereka, lengkap formasi 26 orang. Jujur saja, Lisa tidak sanggup meninggalkan mereka yang menjadi alasannya tetap bertahan.
"LISAAAA." Lihat, bahkan semesta tidak mengizinkan Lisa untuk berlarut-larut dalam kesedihannya.
"LISAAAA"
Lisa berlari turun, "sebentar napa."
"ASTAGFIRULLAH, aurora mu kawan." Jizzy yang berada paling depan, langsung mendorong Lisa dengan brutal.
"Sebentar." Jizzy menutup pintu rumah lagi, "lo gila ya pakai baju haram kayak gini?"
Lisa menatap pakaiannya lalu terkekeh, dia baru sadar baju yang dia kenakan hanya daster robek-robek.
"Baju haram apaan? ini tertutup banget ya. Udah ah bilang yang lain masuk aja, gue mau ganti dulu."
Jizzy kembali membuka pintunya, seketika tertawa keras menggema di penjuru rumah.
"Baru gue tinggal 2 menit, udah kayak pengemis aja lo pada. Masuk ayo."
Jihan yang terlanjur kesal, memukul lengan Jizzy tidak keras tapi sang empunya meringis. "Goblok, diluar tuh panas banget ya. Gue butuh gelas buat minum es kelapa."
"Mau juga."
Lisa duduk di karpet dekat TV, sembari melihat mereka satu-persatu.
"Gue pasti bakal kangen suasana gini."
"Jelas, gue kan kangenin."
"Apasih anjing, ga jelas." Lisa mendorong wajah Jeka yang dimajukannya.
Lisa mengalihkan tatapannya pada pria disamping Eunwoo yang sedang memutar-memutarkan handphonenya. "Eh ada Jepri, gimana?"
Jeffrey yang dipanggil mengangkat muka dan menaikkan alis bertanya. Lisa menggeleng pelan lalu tertawa pelan, menepuk pelan bahu Jeffrey untuk menyalurkan semangat.
"Coba pelan-pelan aja, kalau masih nggak bisa. Buat anak dulu baru nikah." Celetuk Lisa ngasal.
Jeffrey menggeleng, tidak mungkin dia memiliki niat buruk seperti itu pada gadis manis yang menjadi penghuni hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sempiternal [97l] ✔️
Fiksi Penggemar! ˢᵉᵇᵉˡᵘᵐ ᵇᵃᶜᵃ, ʲᵃⁿᵍᵃⁿ ˡᵘᵖᵃ ᶠᵒˡˡᵒʷ ᵃᵏᵘⁿ ᵈᵘˡᵘ ʸᵃᵃ ! [COMPLETED] 𝙸𝚗𝚒 𝚔𝚒𝚜𝚊𝚑 𝚇𝙸 𝙸𝙿𝙰 𝟼. 𝙺𝚎𝚕𝚊𝚜 𝚙𝚘𝚓𝚘𝚔 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚒𝚕𝚒𝚔𝚒 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚗𝚐-𝚖𝚊𝚜𝚒𝚗𝚐. • Start : 10 April End : 10 April ©Keeylien