- 01.30 -

1.1K 134 10
                                    

"Mau lupain kamu. Ehh lupa, kalau kita satu kelas."

~ Bara

"Lisa," panggil Ghea pelan mencolek bahu Lisa yang sedang terlelap.

Lisa mengangkat wajahnya pelan, melihat wajah Ghea yang sedang tersenyum lebar.
"Udah jam bel, lo nggak pulang?"

"Masa iya?"

Ghea terkekeh, "Lo kalau mau tinggal sama mereka juga nggak papa." Lisa menoleh kebelakang dan tidak mendapati siapa-siapa.

"Jangan bilang?" tanya Lisa menelisik wajah Ghea.

"Hahaha, ayo."

"Sumpah demi apa?" Tanya Lisa lagi saat mereka sudah diluar kelas.

Ghea mengangguk, "gue nggak bisa lihat. Tapi, gue ngerasain."

Lisa bergidik ngeri, besok-besok dia berjanji tidak akan tertidur di sekolah. "Serem banget, btw makasih. kalau tadi lo juga ikut tinggalin gue, kayaknya besok gue udah beda alam."

Ghea mengangguk pelan, "nggak mau baikkan sama Chelsea?"

Lisa mengulum bibirnya pelan, "nggak dulu deh."

Sekali lagi Ghea mengangguk pelan, "baikkan ya, kasihan kelas nggak bisa leluasa interaksi kayak dulu." Lisa mengernyitkan dahi pelan, loh kok dia merasa dituduh disini bahwa kecanggungan yang terjadi kelas karena dirinya.

"sebentar nih, secara nggak langsung lo nuduh gue yang buat semua kekacauan ini." belum sempat Ghea memotong, Lisa lebih dulu menaruh telunjuknya mengisyaratkan untuk diam.

"Nggak, lo udah ngomong giliran gue. Pertama permasalahannya nggak besar-besar banget sampai tadi dia dengan entengnya ngomong kalau gue ganjen. Padahal gue cuman sekedar kenalan sama kak Sehun."

Ghea menghela nafas pelan, sial dia salah ngomong. "Bukan gitu maksudnya, ta..."

"Udah, gue malas dengar ocehan lo. Duluan ."

"Anjir, niat gue padahal baik. Ini yang lain kemana coba, bangsat banget" Ghea menoleh ke belakang angin sepoi-sepoi yang menampar pelan pipinya membuat semua bulu nya berdiri.

"Kan semuanya anjing emang, tai. TUNGGU LIS, ANJIR" Ghea tanpa ba-bi-bu lari terbirit-birit menyusul Lisa yang bahkan batang hidungnya tak terlihat lagi.

"Bangsat Lis, gua yang nanti beda alam" Ghea mengontrol nafasnya agar kembali.

"Lisa? lo habis ngomong sama dia?" tanya Chelsea mengintimidasi.

Ghea terkejut tak sengaja menyebutkan nama Lisa, namun dengan cepat merubah raut wajah, "Lisa? lah tadi gue ucap nama Lisa?"

"Terus siapa?"

"Ica anjir, telinga lo budek apa gimana sih," Chelsea terkekeh pelan tak ambil pusing.

"Ica siapa? pacar baru lo?"

"Dih bangsat, gue udah normal ya," Ghea memukul pelan bahu Chelsea.

"kok bisa?" tanya Chelsea memakai helmnya.

Sempiternal [97l] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang