- 00.10 -

4.9K 365 10
                                    

"Ini kami para beban keluarga yang menjadi sebuah keluarga didalam kelas"

~ Jayden

"Kan, mau dipisah dari A sampai Z kita bakal kembali ke A. Lo mau lari ke J juga kembalinya ke A." Ujar gadis berponi dengan kacamata yang bertengger di hidungnya. Lisa namanya gadis penyuka unicorn. Disebelahnya ada Rosa dengan rambut yang di kuncir tinggi tak lupa jepitan pink yang selalu dipakainya.

Sedangkan lawan bicaranya hanya menanggapi dengan malas. Melanjutkan jalan mereka menuju kelas. Kelas yang berada paling ujung. Jauh dari ruang guru apalagi kantin. Kelas yang rumornya dibilang kelas buangan.
Dinding luar dengan warna lusuh, pintu dengan ukiran spidol di setiap sisinya.

"Angkatan kemarin nggak punya seragam apa. Sampai nih pintu dicoret-coret" ujar cowok berperawakan tinggi dengan rambut acak-acakan menambah kesan badboy. Menggeram kesal ketika mendapat kelas yang cukup buruk buatnya. Yuda.

"Taeyong love Jisoo." Ujar seorang gadis sambil bergidik jijik melihat tulisan yang tertera tepat didepan pintu masuk dengan spidol berwarna merah.

"Ji" panggil gadis berambut pendek sebahu Una dengan teman disampingnya Yuju. Jizzy, gadis itu menoleh dan mengangguk berjalan bersama yang lain.

"Ayok, masuk anak-anak. Siapa yang menyuruh kalian diluar seperti gembel" ujar pak Revan dari jauh. Tak lupa penggaris panjang yang selalu menjadi pasangan hidupnya selama 34 tahun ini.

Siswa siswi yang notabenenya anak XI IPA 6 melangkahkan kaki memasuki kelas yang 11/12 dengan gudang.

"Sampai segini nya kelas. Nggak sekalian dijadiin kandang babi aja pak. Muntah saya lama-lama" ujar seorang pria berambut tebal berwarna hitam pekat. Jayden cowok gesrek yang mempunyai pesona tersendiri.

"Lah, goblok lo hamil? Dihh, cowok bisa punya anak ternyata. Dapat sel telur darimana lo? Jangan-jangan lo curi ya. Si setan kalau main nggak pernah benar nih" balas Lisa menatap Jayden bergidik ngeri.

Cowok itu ternganga, melihat gadis didepannya berbicara hal seperti itu didepannya. Didepan banyak orang. Seketika harga diri Jayden jatuh begitu saja.

"Sudah-sudah, duduk kalian" jeda pak Revan, saat matanya tak sengaja menangkap debu yang masih bertebaran.
"Jangan! Kalian berdiri aja" perintah pak Revan yang begitu tiba-tiba. Membuat mereka yang ingin menaruh bokong ditarik kembali.

"Kalian bersihkan dulu kelas. Lalu tentukan anggota kelas. Ya begitulah, kalian urus saja sendiri. Saya percayakan semuanya ke kalian"

"Sampai sini ada pertanyaan?"

Jihan yang sedang memakai liptin, mendapatkan pertanyaan yang menurutnya aneh. Tapi, kalau dipendam dia makin penasaran.

"Pak, kan tadi bapak bilang kita urus sendiri" jeda Jihan mengambil oksigen sebelum melanjutkannya.
Semua mata tertuju padanya menunggu gadis itu melanjutkan perkataannya.

"Nuansa kelasnya boleh bertema nggak pak? Kayak Cinderella, Snow White, Au-"

"Nggak, apa-apaan itu. Lo pikir kita anak TK. Anak TK aja kalau pilih tema yang bener satu" potong Bara dengan cepat.

"Misalnya?"
"Upin Ipin, Tayo"

"Lah, goblok sama aja tolol" Jeka menoyor dahi Bara dengan kuat.

"Makanya Bar, kalau punya otak itu dipakai. Jangan di gadai sama otak sapi"

Sempiternal [97l] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang