- 01.55 -

1.1K 144 5
                                    

"Datang - nyaman - berpisah - asing - bertemu - saling mengenal lagi. Siklus pertemanan"

- Dafa

Hari pertama dibulan September. sejauh ini tidak ada yang mengejutkan bagi Jeka, ulang tahun ke 17 nya ini tidak ada yang spesial. Pagi-pagi buta dia membuka handphone, hanya untuk mengecek siapa yang pertama kali mengirimkan ucapan happy birthday padanya, sudah excited tau-tau nya hanya ada notif Facebook.

Aplikasi itu setia banget tiap tahun selalu ucapin paling pertama. Jeka tersenyum miris, sudah biasa tak ada yang mengingat ulang tahunnya.

Tinggal sendirian dengan orang tua yang gila kerja membuat Jeka terbiasa kesepian. Tapi, di satu sisi dia ingin merasakan gimana orang tuanya datang ke kamar membawa kue tengah malam. Tapi, itu hanya ingin yang tak akan jadi.

Membawa motor ninjanya keluar dari pekarangan rumah, menerobos dinginnya pagi kota Jakarta.

"Pagi Lis, tumben datang pagi." Sapa Jeka ketika melihat Lisa bersandar di depan kelas sambil bersenandung kecil.

Lisa memutar mata malas, dia kira Jihan yang datang karena Jihan yang pegang kunci kelas.

"Pagi, ye gue datang telat salah kepagian juga salah."

"Aneh aja, ini jam 06.25 lo udah sampai sekolah."

Lisa mengedikkan bahu ringan, dia mengecek ponselnya ketika mendengar bunyi notif masuk.

"Ultah Jeka" kalender pengingat mengirimkan notif itu. Lisa apa-apa itu dicatat, dia masih muda gampang lupa. Sekilas ide brilian terlintas di otaknya.

"Btw, Jek." Panggil Lisa menoleh pada Jeka yang juga bersandar pada pintu kelas.

"Sebentar pas pulang mau jalan?"

Jeka mengangkat alis, "hah?"

"Mau ga? jalan keliling kota gitu."

Jeka tersenyum tipis, "boleh."

Lisa mengangguk, lalu menolehkan kepalanya ke depan dan melihat segerombolan teman-temannya baru datang "ANJROTT, JIHAN LO LAMA BANGET BANGSAT GUE TUNGGUNYA LAMA LOH INI."

Jihan cengengesan, "hehe sorry. Tadi mampir pesan nasi kuning. Bareng Jek?"

"Oh, nggak. Lisa duluan tadi."

"SUMPAH DEMI APA? LO KETEMPELAN?"

"APASIH JING?" Lisa menyingkirkan tangan  Yuda lasar dari poninya.

"PONI GUE HANCUR NIH." Tunjuk Lisa kelas pada poninya, "ayah gue tadi berangkat ke kantor nya pagi jadi sekalian nebeng."

"Tumben ga sama Bara?" tanya Jizzy sembari menaruh tasnya di atas mejanya.

Lisa tersenyum tipis, "lagi galau dia. Kalau gue nebeng, sama aja prank malaikat Izrail."

Ghea ngakak, "bukan ke rumah lagi tapi udah beda alam kayaknya."

Sempiternal [97l] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang