Prolog

1K 62 1
                                    

"Hey Lean. Tumben sekali kau datang kesini, ada apa?" Pasalnya kekasih dari sahabatnya ini memang jarang sekali terlihat berinteraksi diluar dikarenakan kegiatannya yang begitu padat.

"Aku ingin merubah desain tuxedo yang telah dipesan Lona untuk acara pertunangan kami" Tanpa basa basi, Lean langsung mengatakan maksud dari kedatangannya mengunjungi salah satu butik besar yang ada di tengah ibu kota tersebut.

Selena mengernyitkan dahi tak paham. Namun demikian dia berusaha untuk tetap mendengarkan maksud dari salah satu pelanggannya tersebut "Okay, lalu bagaimana desain tuxedo yang kau inginkan?"

"Aku ingin model tuxedo seperti Brioni Vanquish II namun dengan jenis bahan wol qivuik dan vicuna"

Sedetik kemudian, Selena langsung melebarkan bola matanya, "Are you crazy?" Katanya tak percaya

Sepertinya ada sedikit masalah di kepala kekasih dari sahabatnya ini.

"Apa? Kau tak bisa melakukannya?" Ohh jangan lupakan sorot mata tajam itu, sangat mengintimidasi

"Bahkan designer terbaik pun akan sulit melakukannya" Geram Selena, "Dengar! Model yang kau inginkan itu termasuk dalam katagori sulit, ditambah lagi 2 jenis bahan wol itu sangat langka Lean" lanjutnya

Lean terdiam menatap Selena dengan tatapan tak terbaca.

"Okeyy, masalah bahan aku akan mengusahakannya. Tapi untuk model aku kurang yakin untuk bisa melakukannya. Aku tidak bermaksud untuk mengecewakanmu dengan kemampuan mendesign ku yang kurang, tapi memang, model tuxedo Brioni Vanquish II itu benar benar sulit" ujar Selena

"Ayolahh, kau kan designer lulusan universitas terbaik di Paris, jadi kau pasti bisa melakukannya"

Lagi lagi Selena menatap Lean jengkel, ingin menjawab namun lebih dulu terpotong dengan perkataan Lean, "... Ku mohon"

Selena memalingkan wajahnya.

Mendengar Lean memohon, membuat sisi lain di hatinya tidak tega. Lagipula jika dia menolak, apa yang akan dia katakan kepada sahabatnya 'Lona' nanti.

Jadi dengan berat hati, Selena menghela nafasnya pelan, "Baiklah, nanti akan kucoba diskusikan dengan sahabatku"

"Sahabat? Seorang Designer juga? Siapa? Memangnya kau punya sahabat lain selain Lona?" Kata Lean memberondong pertanyaan dengan wajah tak bersalahnya.

Kurang ajar

"Ada. Dia sahabatku sewaktu dulu masih kuliah. Kebetulan bulan lalu dia sudah kembali dari Paris"

"Benarkah?" Bukan tak percaya, tapi memang Lean belum pernah melihat Selena pergi dengan orang lain selain kekasihnya. Mereka selalu saja pergi berdua.

"Tentu, dia sahabat dekatku di Paris. Namanya, Binar"

"Kau yakin dia bisa membuat tuxedo seperti yang aku minta?"

"Entahlah, tapi yang pasti dia designer hebat. Dulu, atau bahkan sampai sekarang pun, aku selalu terkagum dengan hasil karyanya yang tak pernah gagal"

"Okey, pertemukan aku dengan dia secepatnya"
.
.
.

T B C
04042022

[END] THE SECONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang