----------o0o----------
.
.
.
.Lean menelan ludah gugup melihat foto yang baru saja di kirimkan Binar. Tak bohong jika sebagian sisi kejantanannya terpanggil. Bibir merah itu pasti akan sangat manis jika bisa dia lumat. Ohh jangan lupakan lengan putih yang mengintip di balik baju tipisnya. Lean juga ingin membuat beberapa tanda merah di sana.
"Lean ayok masuk, kenapa kau diam berdiri disitu"
Suara panggilan Lona, berhasil mengembalikan kesadaran Lean yang sempat hilang.
Saat ini Lean memang sedang bersama Lona. Mereka baru saja turun dari mobil dan akan melangkah masuk kedalam rumah utama keluarga Lean. Orang tua Lean mengundang mereka untuk dinner bersama.
"Oke oke, maafkan aku" Lean menjawab singkat perkataan Lona.
Lona berjalan lebih dulu di depan dan Lean mengikutinya dibelakang sambil sesekali mengetikkan sesuatu di ponsel.
Setelah membalas pesan Binar, kemudian Lean melangkah sedikit lebar agar bisa berjalan sejajar dengan Lona. Dia merangkul pundak Lona dan mereka melangkah masuk bersama.
Lean hanya tidak ingin mamanya berpikir macam macam jika mendapati dirinya masuk namun tidak berjalan berdampingan bersama Lona.
Dan pemandangan pertama yang Lean lihat setelah memasuki rumah adalah kedua orangtunya yang sudah berkumpul di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] THE SECOND
Fanfiction[CBGS] Binar akui dia salah. Siapapun boleh mencela Binar atas perbuatannya yang salah. Binar terima celaan dari orang orang yang menamainya sebagai perusak hubungan orang. Binar tak masalah. Namun jika ada yang meragukan bahkan mencela rasa cintany...