[END] THE SECOND

Chapter 20

"Detak jantung normal. Suhu sedikit meningkat. Tekanan darah rendah"

Sean melaporkan keadaan Binar setelah selesai memeriksanya. Lean yang berada di depannya pun menggangguk. Dia menoleh kearah Sean dan saling melempar tatap seolah sedang berkomunikasi.

"Aku baik baik saja, bukan?" Binar yang baru saja diperiksa itu mengambil atensi Lean dengan pertanyaannya.

Lean pun tersenyum, bermaksud menenangkan.

"Tentu sayang" jawabnya sambil mengusap lembut rambut Binar

Binar balas tersenyum kepada Lean. Seolah bangga dengan kondisinya yang baik baik saja.

"Tapi sebentar yaa... aku ingin mengobrol sedikit dengan Daddy dan Sean di luar"

"Apakah suatu hal terjadi?"

Lean menggeleng, "Hanya hal kecil saja"

"Baiklah"

Setelah mendapat persetujuan dari Binar, Lean pun keluar diikuti Sean dan Daddy Ryan.

"Kau tau jika sekarang kondisi Binar buruk, Lean" mulai Sean ketika mereka sudah berhasil keluar dari kamar Binar.

"Binar kenapa?" Daddy Ryan ikut menyahut.

"Kondisi Binar semakin melemah, dad" kini Lean yang menjawab, "Tubuhnya tak terkendali menghasilkan sel darah"

"Lalu apa yang harus kita lakukan?"

"Sebenarnya operasi transplatasi sumsum tulang belakang adalah pilihan terbaik. Kita bisa memperbaiki langsung di pusat tempat produksi darah" kata Sean menjelaskan.

"Tapi melihat Binar yang menolak kemoterapi sejak awal, jujur aku tak yakin dengan ide operasi tersebut" Lean menanggapi ide Sean, "Lagipula kita juga belum tau apakah ada donor yang cocok atau tidak"

"Apakah ada cara lain untuk mengendalikan produksi sel darah pada tubuh Binar?" sebagai orang yang paling awam disini, Daddy Ryan pun bertanya.

"Satu satunya cara ya kemoterapi. Tapi om tau sendiri jika Binar sangat keras kepala" jawab Sean.

"Begini saja.." ucap Lean menengahi, "Segera kita jadwalkan operasi untuk Binar. Nanti aku dan Sean aku mencarikan donor yang cocok. Semoga saja pencarian donor ini tidak memakan waktu lama"

"Lalu?"

"Sambil menunggu pendonor, kita akan menghambat penyebaran kanker dengan komoterapi."

"Binar?"

"Masalah Binar, aku yang akan mengatasi"

Sebenarnya Lean tidak yakin dia bisa membujuk Binar. Pasalnya Binar memang sangatlah keras kepala. Namun apapun itu, Lean akan berusaha dengan maksimal untuk membujuk Binar agar mau menjalani kemoterami.

"Nanti om juga akan bantu coba bujuk Binar"

Sean dan Lean pun mengangguk. Setelah pembicaraan selesai, mereka bertiga kembali masuk ke kamar inap.