Chapter 10

524 47 5
                                    

Malam ini, Lean memiliki jadwal untuk menghadiri seminar kesehatan yang kebetulan diselenggarakan di gedung dekat apartemen Binar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini, Lean memiliki jadwal untuk menghadiri seminar kesehatan yang kebetulan diselenggarakan di gedung dekat apartemen Binar. Dan untuk 'mempersingkat waktu', jadi sepulang dari rumah sakit Lean langsung menuju ke apartemen Binar.

Untungnya ketika Lean datang, Binar sudah ada di apartemen. Jadi begitu dia sampai, Lean bisa langsung membersihkan dirinya dan mengganti pakaian dengan yang lebih santai.

Kemudian setelah menyelesaikan makan malam yang memang sengaja mereka lakukan lebih awal, kini Lean dan Binar beralih ke ruang tv untuk melihat film.

Lean bersandar di sofa sedangkan kepala Binar menyandar nyaman di bahu Lean

Netflix and chill.

Namun sepertinya, kali ini Binar tidak terlalu menikmati acara menontonnya dengan Lean. Pikiran Binar bercabang memikirkan berbagai hal. Entah kenapa, akhir akhir ini Binar lebih sering overthinking memikirkan hubungannya dengan Lean ke depan.

Jauh di dalam lubuk hati Binar, sebenarnya dia merasa amat bersalah dengan kekasih Lean. Disini dirinya jelas berperan sebagai tokoh antagonis yang menjadi simpanan seorang dokter tampan.

Akal sehat Binar meminta dirinya untuk segera melepaskan Lean. Namun hatinya menolak keras. Lean adalah satu satunya pria yang berhasil menarik perhatiannya semenjak kepergian Jeffry.

"Lean.." Binar berucap ragu. Tangannya bermain main di sekitar dada bidang Lean.

"Iya sayang.. ada apa hm?" Lean mencium pucuk kepala Binar. Seketika, wangi stroberi yang menjadi ciri khas Binar masuk kedalam indra penciumannya.

"Aku merasa jika hubungan kita ini salah" raut wajah Binar berubah menjadi sedih, "Aku merasa amat bersalah karna sudah mengganggu hubunganmu dengan calon tunanganmu" Binar harap harap cemas menunggu respon Lean.

Sedangkan Lean memilih untuk diam sebentar, memikirkan kata kata yang tepat untuk menjawab perkataan Binar. Lean harus berhati hati agar jawabannya nanti tidak menyakiti hati Binar.

"Tenang saja. Bagiku yang terpenting sekarang adalah dirimu sayang. Kau tidak usah memikirkan yang lain, hm" Lean mengelus lembut rambut Binar untuk menenangkannya.

"Lalu bagaimana dengan acara pertunanganmu?Kau akan tetap melanjutkannya?" Binar mendongakkan kepalanya penasaran kearah Lean. Matanya mengerjap lucu yang membuat Lean tak tahan untuk segera memakan habis wajahnya.

Lean mengapit kedua pipi Binar, "Kau ini menggemaskan sekalii" bibirnya mulai mengecupi wajah Binar satu persatu. Mulai dari kening, hidung, pipi, bibir hingga dagu Binar, tak ada yang lepas dari kecupan Lean.

[END] THE SECONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang