Chapter 17

339 36 7
                                        

Sudah 1 minggu lebih rute Lean kini hanya berputar di rumah Binar dan rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah 1 minggu lebih rute Lean kini hanya berputar di rumah Binar dan rumah sakit.

Syukurnya setelah Lean memutuskan pertunangan dengan Lona, dia bisa diterima baik oleh keluarga Binar. Daddy Ryan dan Mommy Ghea memilih untuk membebaskan hubungan Lean dan Binar. Meskipun rasa kecewa itu ada karena hubungan mereka salah, namun Daddy Ryan dan Mommy Ghea memilih untuk menurunkan ego dan mencoba menerima keinginan Lean untuk bersama Binar.

Sekarang, yang menjadi prioritas Daddy Ryan dan Mommy Ghea adalah kesembuhan Binar. Mereka berharap dengan adanya Lean disisi Binar, penyakin kanker Binar dapat segera disembuhkan. Apalagi Lean adalah dokter spesialis kanker darah. Jadi Daddy dan Mommy benar benar menaruh harapan besar kepada Lean.

Setiap pagi sebelum berangkat bekerja, Lean selalu menyempatkan diri untuk mampir kerumah Binar. Dengan telaten, Lean memeriksa tekanan darah Binar dan memberikannya vitaman. Kadang juga dia menyuntikkan beberapa obat dengan harapan dapat menghambat perkembangan sel kanker yang ada pada tubuh Binar. Sekiranya hanya itulah yang bisa Lean lakukan ketika Binar bersikeras menolak kemoterapi.

Lean tidak tahu alasan kenapa Binar menolak untuk melakukan kemoterapi. Jadi mau tak mau dia harus memutar otak lebih untuk mengusahakan kesembuhan Binar.

Di rumah sakit, Lean juga menyempatkan waktu untuk membaca buku buku yang berkaitan dengan penyakit Binar. Dia mencari beberapa alternatif pengobatan yang sekiranya bisa membantu kondisi Binar. Poin-poin penting yang sesuai, Lean catat untuk kemudian dia cocokkan dengan keadaan Binar di sore harinya.

Alih alih pulang kerumahnya sendiri, tujuan Lean setelah pulang bekerja memang kembali kerumah Binar. Dia bertekat untuk selalu mengawasi perkembangan Binar. Menurutnya, untuk bisa menyembuhkan Binar, Lean perlu mengetahui secara detail keadaan Binar setiap harinya. Untuk itu, dia tidak pernah absen untuk menjenguk Binar setiap pagi dan sore.

Meskipun cukup melelahkan, namun Lean sama sekali tidak keberatan dengan rutinitas barunya tersebut. Lean senang bertemu dengan Binar. Dia senang bisa mengobrol dan memeluk Binar. Karena selain mengusahakan kesembuhan fisik, Lean juga perlu menjaga kestabilan psikis Binar. Jadi, dia tidak pernah lupa untuk memberikan beribu ribu kata semangat dan terus memotivasi Binar agar tetap kuat.

Setiap hari Lean juga berdoa agar tuhan sudi menoleh kepadanya. Lean akui, dia memang bukanlah hamba yang taat. Namun untuk kesayangannya Binar, untuk kesembuhan Binar, Lean rela memohon siang dan malam kepada Tuhan. Karena pada akhirnya, semua yang dia usahakan hanya akan menjadi sia sia jika tuhan tidak merestui.

Diiringi dengan luka batin yang telah dia rasakan akhir akhir ini, Lean memohon, meminta belas kasih kepada tuhan agar diberikan skenario terbaik bagi hidupnya dan hidup Binar.
.
.
.
.
.

Mata Binar mengerjap bingung. Dia menoleh kearah jam dan mendapati bahwa sekarang jam sudah menunjukkan pukul 10.

Tadi setelah pemeriksaan pagi bersama Lean, Binar memang memaksakan diri untuk tidur. Dia tak ingin Lean khawatir dengan kondisinya. Binar ingin Lean kembali bekerja dengan tenang.

[END] THE SECONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang