Chapter 6

466 56 5
                                    

"Jadi kau disini hanya sementara?" Binar menatap Kenan terkejut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi kau disini hanya sementara?" Binar menatap Kenan terkejut.

Bagaimana tidak, hari ini sudah 2 kali Binar berhasil dibuat jantungan oleh Kenan.

Pagi tadi tiba tiba Kenan menelfonnya. Kenan bilang kalau kemarin dia terbang ke Indonesia dan baru tiba di bandara subuh tadi. Kenan menelfon Binar untuk mengajaknya bertemu di cafe siang nanti. Seketika Binar memekik senang dan langsung menyetujuinya.

Terhitung sudah hampir 8 bulan Binar tidak bertemu dengan sahabatnya tersebut. Ini merupakan kali pertama Binar dan Kenan tidak bertemu dalam rentan waktu yang lumayan lama.

Sejak dulu memang mereka selalu bersama. Binar sudah mengenal Kenan sejak masih duduk di bangku SMP. Dan selama tiga tahun pula Binar tidak pernah berpisah kelas dengan Kenan.

Kemudian ketika memasuki SMA, Binar dan Kenan memutuskan untuk mendaftar di sekolah yang sama. Bahkan sampai kuliah mereka juga memilih universitas dan jurusan yang sama. Mereka sama sama pendatang di Paris. Namun, dulu di Paris Binar tinggal di rumah Uncle nya yang bernama Daniel dan Kenan tinggal di rumahnya sendiri. Keluarga Kenan memang sudah menetap di Paris sejak dulu.

Sedangkan di Indonesia, Kenan tinggal berama granpa nya

Dan hari ini, untuk pertama kalinya mereka bertemu setelah sekian lama berpisah. Tentu saja Binar sangat senang ketika Kenan menelfonnya dan berkata bahwa dia sedang berada di Indonesia. Bahkan di otak Binar, sudah tersusun banyak rencana yang akan dia habiskan bersama Kenan.

Namun, rencana yang telah dia buat terpaksa harus Binar simpan lagi. Kenan berkata jika dia di Indonesia hanya sementara. Ternyata Kenan tidak tinggal menetap di Indonesia seperti yang Binar pikirkan.

"Iya, hanya sementara. Aku mendapat sebuah project besar yang mengharuskanku terbang kesini" Kata Kenan santai.

Dia sama sekali tidak terlihat keberatan dengan raut sedih yang ditujukan Binar untuknya.

Pikirnya malah Binar terlihat lucu disaat saat seperti ini

Drrttt... Drtttt... Drrttt...

Ponsel Binar tiba tiba bergetar, satu panggilan masuk ke ponselnya. Namun, karna dia masih terlalu sedih, jadi Binar membiarkannya. Bahkan Binar enggan melirik meski hanya sekedar untuk melihat siapa yang menelfonnya.

Berbeda dengan Binar, Kenan malah tak ragu untuk sedikit melirik kearah ponsel Binar yang bergetar. Tapi karna sepertinya Binar tidak ingin untuk mengangkat telfon jadi Kenan juga tak terlalu memperhatikan

Setelahnya dia kembali sibuk memperhatikan wajah Binar yang memberenggut kesal. Sahabatnya ini memang selalu lucu sejak dulu.

"Yahh padahal aku ingin tinggal lebih lama bersamamu" kali ini Binar benar benar menunduk sedih.

[END] THE SECONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang