Pagi pagi Lean bersama Papa Melvin pergi mengunjungi rumah Wilona. Papa Melvin tak tahu kiranya apa yang membuat Lean begitu terburu buru untuk memutuskan pertunangannya. Namun apapun itu, Papa Melvin akan tetap mendukungnya. Dia sudah berjanji kepada Lean soal itu sebelumnya.
Sampai di rumah Wilona, Lean disambut hangat oleh anggota keluarga. Kebetulan hari ini adalah weekend sehingga Ayah dan Bunda Wilona lengkap berada di rumah. Orangtua Wilona mengajak Lean dan Papa Melvin masuk kedalam rumah dan dipersilahkan untuk duduk diruang tamu. Tak lama setelah itu, Wilona juga ikut turun dan bergabung bersama mereka.
"Wahh kami belum mempersiapkan apa apa" Bunda Wilona menyeletuk
"Benar, jika tau kalian akan datang mungkin istriku bisa memasakkan beberapa hidangan" tambah Ayah Wilona
"Ahh tidak perlu repot repot." Papa Melvin menyahut, "Maaf jika terkesan mendadak, tapi ini ada hal penting yang ingin Lean sampaikan"
Ayah Wilona mengangguk maklum, "Hal penting apa yang ingin kau sampaikan nak?"
"Benar, Bunda juga sangat penasaran hal apa yang yang membuat Lean pagi pagi datang kemari"
Ditempatnya Lean terdiam kikuk. Sedikit bingung akan memulai dari mana. Merasa tak enak setelah mendapat sambutan hangat dari keluarga Wilona. Ayah dan Bunda terlihat tertarik, sedang Wilona sendiri hanya diam menunggu kata dari Lean tanpa ekspresi yang jelas.
Lean menghela nafas pelan, menyakinkan dirinya bahwa semua akan baik baik saja. Lean ingin Binar. Jadi apapun yang terjadi Lean harus siap. Bahkan jika harus di hajar dan dimaki pun Lean siap.
"Sebelumnya saya minta maaf karena datang dengan tiba tiba tanpa pemberitahuan sebelumnya"
Ayah dan Bunda mengangguk.
"Selanjutnya, maafkan saya pula jika hal yang akan saya katakan ini sangat mengecewakan. Tapi sungguh, saya telah memikirkannya dengan matang sebelum mengambil keputusan ini"
Mendadak suasana di ruang tamu tersebut menjadi tegang. Ayah dan Bunda Wilona tak sabar menunggu kelanjutan dari perkataan Lean.
"Ada apa nak? semua baik baik saja bukan?" entah kenapa perasaan Bunda menjadi tak enak
"Ayah, Bunda maafkan Lean.. Mulai hari ini Lean ingin mengakhiri hubungan dengan Wilona. Lean ingin membatalkan pertunangan kami. Lean ingin putus dengan Wilona"
"Lean apa apaan kamu?!" Wilona langsung menyahut. Tak akan membiarkan Lean berkata lebih jauh.
"Kau gila?" tambahnya masih tak percaya dengan keputusan Lean yang diambil sendiri tanpa memberitahunya.
"Memangnya ada apa nak? Kenapa dibatalkan?" Ayah Wilona pun merasa bingung dengan keputusan Lean yang tiba tiba tersebut.
"Perasaan saya berubah. Hati saya sudah tidak ada lagi pada Wilona. Rasa cinta dan sayang saya sudah hilang. Jadi, dari pada kita saling menyakiti dengan meneruskan hubungan ini, lebih baik kita akhiri saja semuanya"
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] THE SECOND
Fanfiction[CBGS] Binar akui dia salah. Siapapun boleh mencela Binar atas perbuatannya yang salah. Binar terima celaan dari orang orang yang menamainya sebagai perusak hubungan orang. Binar tak masalah. Namun jika ada yang meragukan bahkan mencela rasa cintany...