Chapter 9

591 57 4
                                    

Sepulang kerja, Binar mengunjungi rumah sakit sesuai dengan yang di rencanakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang kerja, Binar mengunjungi rumah sakit sesuai dengan yang di rencanakan. Dia melangkah dengan pasti menuju lift dan menekan tombol 5.

Sebelumnya Binar tidak mengabari Lean bahwa dia akan menemuinya. Semoga saja Lean belum pulang dan masih di rumah sakit.

Setelah keluar dari lift, Binar kemudian melanjutkan langkahnya menuju ruangan yang berada di pojok kanan. Dia masih sangat ingat karena 2 minggu yang lalu Lean menyuruhnya untuk menunggu sebentar di ruangannya. Di depan ruangan tersebut terpasang papan nama "Dr. Lean Yofanka, Sp.PD, KHOM"

Binar tersenyum membaca papan nama tersebut.

Lalu dengan keyakinan penuh, Binar mulai menyentuh handle pintu dan sedikit mendorongnya, "Permisi.." kepalanya menyembul di balik pintu.

Satu satunya orang yang ada disana menoleh, "Binar?" Orang tersebut terlihat sedikit kaget.

"Sean?" Rupanya tidak hanya Sean yang kaget, tapi Binar juga terkejut dengan kehadiran Sean di ruangan Lean.

Benar, orang yang berada di ruangan Lean tersebut adalah Sean.

Bodohnya, 2 minggu yang lalu Binar tidak menyadari jika ternyata ruangan ini memang di khususkan untuk ditempati dua dokter. Jadi tidak salah jika sekarang Sean berada disini. Mungkin saja Sean adalah rekan satu ruangan Lean.

Binar sudah mengenal Sean sejak dia masih duduk di bangku SMP. Dulu, Sean adalah sahabat dekat Kenan. Namun dikarenakan suatu hal, sekarang hubungan Sean dan Kenan tidak sedekat dulu.

Sebenarnya Binar tahu jika Sean juga seorang dokter, namun yang membuatnya terkejut adalah bahwa ternyata Sean bekerja di rumah sakit yang sama dengan Lean. Binar tidak terlalu tahu kehidupan Sean yang sekarang karna Kenan sudah tidak pernah lagi menceritakan tentang Sean kepadanya.

Rupanya dunia memang sangat sempit.

"Kau mencari siapa?" Tanya Sean basa basi.

Tentu saja Sean basa basi. Sebenarnya Sean sudah bisa menebak jawaban Binar sejak awal.

Untuk apa Binar kemari jika bukan untuk menemui Lean?

Tapi untuk saat ini, Sean akan berpura pura tidak tahu.

"Ohh.. aku ingin bertemu dengan Dokter Lean" Binar mengusap tengkuknya yang tidak gatal.

Binar hanya berharap semoga saja Sean tidak bertanya lebih jauh kepadanya. Karena jika Sean bertanya macam macam, tentu Binar akan kuwalahan untuk menjelaskannya. Yang jelas, hubungannya dengan Lean bukanlah hubungan yang layak untuk di beritahukan kepada orang lain.

Kemudian Sean beranjak dari duduknya, "Lean masih ada Praktek, kau duduklah di sana" dia menunjuk sofa yang ada di ruangan tersebut.

Binar menurut dan mendudukkan dirinya di sofa.

[END] THE SECONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang