0:14

19.4K 740 27
                                    

Braakk ...!!

Suara gebrakan nyaring itu membuat Attaya berjengit kaget. Gadis itu menatap Mikey yang lagi memutari mobil setelah tadi membiarkannya masuk lebih dulu. Ada ketakutan tersendiri di hati Attaya melihat wajah dingin itu.

Mikey masuk kedalam tampa sepatah katapun, mobil itu lansung berjalan meninggalkan kediaman Florida yang masih terdengar jelas akan musik yang berdentum nyaring.

Entah kemana sekarang Mikey membawa mobilnya. Tiba-tiba berhenti begitu saja, Attaya menatap visual wajah itu dari samping. Menghela napas panjang, Attaya hanya bisa berdoa dalam hati akan keselamantannya.

"Gue izinin lo kesana bukan berarti lo bisa berdekatan dengan siapa aja Attaya" buka suara Mikey amat dingin.

"Gue benci Ta lo jadi bahan tatapan mereka, terlebih tatapan menggoda yang mereka tujukan sama lo" lanjutnya, Mikey memukul setir dengan kuat.

"Ingat Ta lo itu milik gue, nggak ada yang berhak klaim lo selain gue" cowok itu mengambil sebelah tangan Attaya dan meremasnya.

"Seterusnya lo akan menjadi milik gue" tegas Mikey, ia menolehkan kepalanya pada gadisnya.

Attaya bingung akan perkataan seorang Mikey tentang 'milik gue' ia tidak mau berpikir panjang tentang apapun. Ia tidak mau salah mengartikan perkataan itu yang bisa saja melukainya suatu saat nanti.

"Attaya ..." panggil Mikey pelan.

"Hm"

"Lain kali lo nggak boleh pakai baju itu lagi yah" pintah Mikey, ia tidak suka berbagi.

"Kenapa emang?" Tanya Attaya bingung.

"Pokoknya jangan kalau lo nggak mau liat kepala-kepala mereka terpisah dari badan" katanya santai, Attaya menalan salivanya gugup.

Kembali terjadi keheningan, Attaya menyandarkan tubuhnya menatap jalan yang tidak terlalu ramai. Hanya ada berapa mobil yang lewat dan juga motor.

Tangan Attaya masih ada dalam genggaman Mikey. Entah kenapa cowok itu takut sekali jika Attaya melepaskannya, seolah gadis itu bisa hilang jika tangannya terlepas dari genggamannya.

"Ahk! Shit!"

Attaya kaget bukan main saat mendengar umpatan Mikey. Gadis itu menoleh dan melihat cowok itu mendesah frustasi, ia jadi bingung akan kelakuan Mikey.

"Lo kenapa sih Key?" Tanyanya heran.

"Gue benci liat mereka natap lo Ta, gue nggak suka" Astaga, ternyata masalah yang sama.

"Lo cemburu yah kalau gue di tatap gitu?" Pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Attaya tampa sadar.

Tersenyum miring, Mikey menghadapkan kepalanya pada sesosok cantik di hadapannya. "Kalau gue bilang emang gue cemburu, emang kenapa?"

Glek! Attaya menatap Mikey tak percaya. Mana mungkin cowok itu cemburu hanya karena para cowok-cowok di pesta tadi menatapnya secara terang-terangan.

"Mustahil kali"

"Itu nggak mustahil, gue emang cumburu lihat lo di tatap gitu apa lagi lo sempat duduk bareng sama si ketua basket. Gue cemburu Attaya"

Ini nggak mungkin, mana ada cowok macam Mikey cemburu padanya. Apalagi cowok itu tadi datang bareng Anita ke pesta.

"Lo jangan becanda Mikey"

"Gue nggak becanda Attaya" cowok itu lansung menarik gadisnya sampai Attaya terbentur di dadanya.

Mikey menyeringai senang, ia mengelus lembut permukaan kulit wajah Attaya yang halus. Ia juga menyelipkan sehelai rambut Attaya.

"Jadi ... jangan coba-coba mengulangi kesalahan lo Attaya, jangan lagi lo berani pakai baju gitu. Cukup di hadapan gua aja" ucapnya setengah berbisik.

my Sweet GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang