Sepulang sekolah Attaya tidak lansung pulang ke apart, tapi ke cafe Kiran. Cowok itu membutuhkan karywan, sedangkan salah satu karyawannya baru aja keluar. Jadilan Kiran menyuruhnya untuk sementara waktu sampai cowok itu menemukan yang baru.
Sumpah Attaya capek banget, sedari tadi sibuk membersihkan maja serta mengantar pesanan. Untung sore ini lagi sepi, beda saat siang hari yang rame banget. Mungkin karena jam makan siang.
Naomi yang melihat Attaya lagi santai menghampiri cewek itu. Sama halnya dangan Attaya, Naomi juga terpaksa harus menjadi krywan semantara.
"Capek banget yah" Naomi duduk di kursi bagian samping Attaya sambil menyandarkan punggungnya.
"Iya, gue kira jadi pelayan cafe itu mudah. Ternyata susah banget"
Sunyi, itulah yang terjadi. Hanya ada beberapa pelanggan yang mengisi bangku-bangku kosong, mungkin empat atau tiga kalau Attaya nggak salah.
"Gama! Puter musik dong!" Teriak Naomi, membuat orang yang di panggil mengangguk.
"Gimana hubungan lo sama Mikey, baik-baik ajakan?" Tanya Naomi.
Cewek itu tidak ada maksud apa-apa menayakan perihal hubungan Attaya. Hanya saja sudah lama ia tidak bersama-sama anak 1sivage, semenjak memutuskan mengambil jalan sendiri.
"Baik-baik aja, dan gue selalu mengharapkan itu"
Senyum Naomi terparit, melihat pancaran mata seorang Attaya. Apakah gadis itu juga merasakan perasaan yang sama seperti Mikey rasakan?
"Lo mulai suka yah sama Mikey?" Tanya Naomi setengah menggoda.
"Apaan sih, orang biasa aja" elak Attaya membuat cewek itu semakin gencar menggodanya.
"Bilang aja kali, nggak usah malu-malu" kening Naomi sengaja di naik turunkan, menggoda Attaya yang sudah memerah lucu.
Meski mereka tidak lah akrab, Naomi tetap ingin membangun perteman dengan Attaya. Karena menurutnya cewek itu cukup asik, apalagi Attaya bukan gadis yang neko-neko. Kalau berteman liat penampilan atau harta.
Asik ngobrol Attaya di buat terkejut tatkala Bumi berdiri di hadapannya. Cowok itu tiba-tiba datang menghampirinya, membuat Naomi mengekerutkan keningnya heran.
"Hay Attaya!" Sapanya.
Terdiam sesaat sebelum Attaya juga melemparkan sapaan. "Hai juga Bumi!"
"Siapa?" Tanya Naomi, berbisik.
"Teman gue di sekolah" jawabnya.
"Lo kerja di sini Ta?" Bumi sedari tadi memerhatikan baju yang Attaya kenakan.
Meneliti penampilannya, Attaya mengangguk. "Ah–iya, sementara doang"
"Oh, kayak gue harus sering-sering ke sini deh, kan lumayan bisa liat lo setiap hari" gombalnya.
"Lo apa-apaan sih" Attaya hanya bisa terkekeh meski rasanya dia risih.
Naomi menatap aneh Bumi, ia bisa merasakan sesuatu pada cowok itu. Apalagi tatapan yang Bumi berikan untuk Attaya, rasanya Naomi tidak asing akan tatapan itu.
"Lo suka Attaya?" Spontan saja Naomi mengucapkan hal itu.
Bumi lansung menjatuhkan tatapannya pada gadis di samping Attaya. Dia lupa bahwa Attaya tak sendiri, ada cewek lain rupanya.
"Emangnya kenapa kalau gue suka dia?" Satu kening Bumi terangkat menantang.
Naomi menatap Bumi tak suka. Entah kenapa dia merasa bahwa bukan kali ini saja ia bertemu dengan cowok di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my Sweet Gangster
Romance⚠️ warning!! ini mature content, banyak adegan 18+ ke atasnya. Kekerasan, seks, dan ucapan frontal. Jadi mohon bijak yah, yang nggak suka sama cerita kayak gini ganti lapak aja. "lo bukan jalang, tapi milik gue. seluruh apa yang ada dalam diri lo it...