🚫Typo betebaran di mana-mana🚫
•••
Bell istrahat berbunyi dengan nyaringnya. Beberapa murid yang emang nggak sabaran lansung keluar kelas tampa memperdulikan jika di depan sana masih ada guru, sang guru sendiri yang melihat hal itu hanya bisa menggeleng tanda sudah terbiasa terjadi.
"Lo bedua ke kantin aja dulu, nyari tempat. Gue mau ke toilet bentar" beri tahu Attaya yang di angguki kedua sahabatnya.
Attaya buru-buru keluar kelas, ia sudah tidak tahan sedari tadi dalam kelas ingin buang air kecil. Saat tepat di depan toilet, cewek itu segera masuk kedalam sana. Ia harus mencari bilik-bilik yang kosong. Setelah menemukannya ia segera masuk kedalam.
Tidak butuh waktu lama ia segera keluar kamar mandi. Mencuci tangannya, dan sedikit merapikan penampilannya di depan cermin. Di rasa sudah perfec gadis itu memutuskan untuk segera keluar.
Dalam perjalan menuju kantin tidak sedikit orang-orang yang menyapa. Akibat dari pesta florida semalam seketika nama Attaya menjadi trending. Apalagi karena gadis itu amat cantik saat di pesta.
Betul seperti apa yang Karin bilang, sontak kontaknya yang tadinya hanya berisi teman-teman sekelasnya doang jadi banyak nomor baru yang menghubunginya. Bahkan terang-terangan menyatakan perasaan mereka kepadanya.
Sesampainya di kantin ia segera mencari ke beradaan teman-temannya. Tangan Karin yang melambai ke atas, membuat Attaya segera menghampiri kedua sahabatnya.
"Tumbem milih bagian pojok" heran Attaya, pasalnya mereka biasanya duduk di tengah.
"Lagi malas aja, pengen suasana baru soalnya" jelas Karin.
"Terus yah di sini tuh enak, tempatnya strategis bisa mandang-mandang coga. Apalagi kelompoknya Mikey, yang biasanya nangkiring bagian ujung ono" lanjut Cinta, dan menunjuk ke arah di mana Mikey dan teman-temannya lagi ngumpul pakai dagunya.
Di sana ada Anita juga yang ikut bergabung. Terlihat cewek itu tampak agak bosan karena seperti tidak di anggap keberadaannya. Kasian juga Attaya lihatnya.
Ia lansung duduk di samping Cinta yang lagi nikmatin makanannya, begitu pula dengan Karin.
"Lah, lo bedua nggak pesanin gue juga" ujarnya melihat kedua sahabatnya.
"Kan lo nggak bilang Atta—"
Sontak ucapan Karin terpotong dengan suara yang begitu dalam mengalun halus. "Gue boleh duduk di sini nggak"
Ketiga cewek itu lansung menoleh, Cinta dan Karin mengerjap-ngerjap saat mengetahui siapa cowok di hadapan mereka.
"Ah—bisa aja, duduk aja nggak ada yang larang kok" Cinta begitu cepat tanggap banget, membuat Attaya memutar bola matanya malas melihat tingkah sang sahabat.
"Beneran nih" ucap cowok itu, mencoba memastikan. Ia melirik ke arah Attaya yang memalingkan wajahnya.
"Iya Bumi, duduk aja nggak ada yang punya kok" ucap Karin.
Bumi menduduki kursi tepat di hadapan Attaya, ia sedari tadi terus memerhatikam gadis yang hanya menundukkan kepalanya kebawah. Entah apa yang menarik di bawah sana.
"Hay Attaya" sapa Bumi, sontak membuat kedua sahabat gadis itu terkejut.
"Loh, kalian saling kenal" Karin menatap bergantian kedua orang di hadapannya, dengan telunjuk terangkat.
Mengkat wajahnya, Attaya tersenyum gugup. "Iyah, kita emang saling kenal"
"Kok nggak pernah cerita sih Ta, kalau lo temanan sama ketua basket sekolah kita" omel Cinta, sedikit kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
my Sweet Gangster
Romance⚠️ warning!! ini mature content, banyak adegan 18+ ke atasnya. Kekerasan, seks, dan ucapan frontal. Jadi mohon bijak yah, yang nggak suka sama cerita kayak gini ganti lapak aja. "lo bukan jalang, tapi milik gue. seluruh apa yang ada dalam diri lo it...