0:23

13.1K 557 30
                                    

"Gue balik deluan" pamit Saga pada teman-temannya yang masih asik main game atau tengah bercerita.

"Lah lo udah mau balik Ga, cepat amat. Tumben lo" celetup Asra sambil memasukan beberapa cemilan ke mulutnya.

"Malam ini gue nggak bisa ngumpul, ada acara keluarga" jelasnya yang di angguki yang lain.

"Kalau gitu gue deluan yah, pamit semua" ucapnya, tangan Saga terangkat melambai pada teman-temannya yang lagi asik makan di dapur.

Karena rumah itu hanya di halangi sekat jadi terlihat jelas. Mereka membalas lambaian Saga.

Mereka tidam berani bertanya lebih tentang acara keluarga cowok itu. Karena mereka tau bahwa Saga tidak akan pernah menjawab itu, cowok itu terlalu menutup diri akan hal keluarga.

Kalau Gio dan Beni saja selalu terbuka akan masalah keluarga atau menceritakan keluarganya. Maka Saga beda lagi, cowok itu terlalu menurup diri.

Bahkan mereka tidak pernah tau Saga itu punya kakak atau adik. Mereka juga tidak pernah tau apakah Saga itu masih memiliki orang tua atau tidak. Sangking tertutupnya Saga sama mereka.

Meski begitu mereka tidak memaksa cowok itu untuk cerita. Biarkan Saga sendiri yang akan membuka suara perihal keluarganya. Karena mau bertanya mereka sadar akan privasi.

Beni saja yang blak-balkakkan, atau Mikey yang amat di segani. Tidan pernah menyenggol akan perihal keluarga cowok itu. Mereka membiarkan Saga, mau membukanya atau tetap terdiam.

Saga sendiri punya banyak alasan untuk menutupi keluarganya. Ia tidak hanya mau mereka tau masa lalu kelamnya.

Terutama urusannya dengan Bumi. Cowok itu membiarkan urusanya dia sendiri yang tangani. Bukannya mau menyembunyikannya, hanya saja Saga tidak mau melibatkan orang lain.

Biarkan dirinya yang berurusan dengan Bumi. Karena cowok itu, ia harus kehilangan orang yang paling ia sayangi.

Menaiki motornya, malam ini Saga akan menemui Arul. Dia butuh cowok itu untuk menggali siapa Bumi sebenarnya.

Tidak butuh waktu lama Saga untuk sampai ke tujuan. Cowok itu turun dari motornya, menemui Arul yang sudah menunggu.

"Sorry kalau lama" ucapnya saat sudah ada di hadapan Arul.

"Nggak pa-pah, lagian gue juga baru datang" balas cowok itu.

Mengambil tempat di hadapan Arul. Saga menatap cowok di hadapannya. "Jadi ... lo mau bilang apa"

"Kekacauan kemarin, ulah Bumi" buka suara Arul.

Sudah Saga tebak. Bumi sepertinya memang ingin buat kekacauan, demi menjatuhkan 1sivage atau Mikey. Tapi sepertinya sulit.

"Tapi gagal" timpal Saga.

"Yah, seperti yang lo tau. Itu gagal, dan sekali lagi Luga yang harus kena" Arul menghembuskan napas sambil tertunduk.

Saga tau sekali bagaimana rasanya. Cowok itu pernah ada di posisi Arul, tapi bedanya ia harus kehilangan untuk selama-lamanya. Sedangkan Arul, masih butuh waktu untuk menyadarkan sodaranya sendiri agar jauh dari namanya Bumi. Karena kalau tidak, tau lah apa yang akan terjadi.

Bumi saja berani membunuh orang yang sudah dia anggap sahabat. Apalagi Luga yang hanya pesuruhnya.

"Tapi Ga, sepertinya lo harus hati-hati. Bumi bukan hanya incar 1sivage atau pun Mikey. Tapi cewek yang bersama Mikey pun Bumi incar" jelas Arul penuh kehati-hatian, rautnya amat serius.

"Gue tau itu, makanya gue lagi cari cara untuk menjaga mereka tampa harus mereka tau"

"Kenapa lo nggak mau mereka tau?" Kening Arul mengkerut bingung.

my Sweet GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang