Naomi berjalan keluar dari lift. Hari ini begitu cukup melelahkan, apalagi tadi ia harus mengantar Attaya pulang yang emang rumahnya lumayan jauh. Tapi bagi Naomi itu lebih penting di banding Attaya harus pulang bareng cowok bernama Bumi.
Cewek bersurai coklat keemasan itu terus melangkahkan kakinya menuju unit apartemennya. Tapi langkah Naomi melambat tatkala tatapannya jatuh pada kotak berwarna hitam, tergeletak begitu saja tepat di depan pintu apartemennya.
Keningnya mengkerut heran, ia sama sekali tidak memesan barang online atau apapun. Tapi kenapa bisa ada kota aneh di depan apartemennya?
Bingung, antara mau ambil atau buang? Tapi Naomi penasaran juga akan isi kota itu. Maka dengan ke hati-hatian, gadis berambut sepunggung itu mengambilnya.
Tidak ada yang aneh memang, hanya sebuah kota tampa alamat bahkan tidak ada pertanda apapun yang bisa menggambarkan dari mana usul kotak ini. Karena penasaran Naomi membawa masuk kota tersebut.
Sesampainya di dalam unit, Naomi tidak lansung membukanya. Ia menaruh kotak itu begitu saja. Pergi, memasuki kamar dan mulai rutinitas seperti biasanya. Mandi, dan selesai mandi ia akan memasak untuk makan malam.
Dan saat itulah juga waktu yang menurut Naomi pas untuk membuka kotak yang menurutnya amat misterius, yang tergrletak begitu saja di depan unitnya. Ia mengamatinya tapi benar-benar tidak ada petunjuk sama sekali.
Tangannya mulai membuka penutup kotak itu. Dan ... alangkah kagetnya Naomi saat tau apa isi dalam kotak misterius itu.
Detak jantungnya memburu, kaget akan suguhan pertama kali membuka kota itu. Tangannya gemetar bukan main. Bahkan irisnya berubah sayu.
Sampai isakan tangis Naomi terdengar. Ia kenbali mengkilas balik akan kejadian dua tahun silam, di mana ia harus menyaksikkan kesadisan seseorang dalam menghabisi nyawa orang yang amat ia cintai.
"Pantas lo nggak asing dalam penglihatan gue, kalau ternyata lo adalah dalang di balik matinya ketua Scorpion"
Tangisan Naomi pecah, bisakah ia sekarang terlihat baik-baik saja. Saat seseorang sudah kembali membangkitkan ingatan masa lalunya. Di mana ia pernah merasa jatuh sejatuhnya.
"Hiks ...hiks ... bahkan gue nggak bisa lupain masa itu" isaknya.
Gadis itu mengambil beberapa foto yang ada berada dalam kotak. Ia kembali mengingat di mana masa kelamnya terjadi, di mana ia membebaskan dirinya sendiri. Tak tergantung pada siapapun.
"Kenapa? Kenapa harus orang yang paling gue cintai! Kenapa harus orang yang paling gue sayangi! Yang harus lo bunuh Bumi!!"
Melempar kasar foto itu, Naomi menangis sambil menelungkupkan kedua kakinya. Membenamkan kepalanya di antara kedua lututnya. Gadis itu terisak dalam kesunyian.
"Ardian, sekarang gue nemuin orang yang buat lo tersiksa selama ini" lirihnya pilu.
"Ngakunya sahabat ternyata musuh" lanjutnya sambil memandangi lembaran-lembaran foto kesadisan seorang Bumi.
Bahkan dalam kotak itupun ada selebaran foto Bumi dan Ardian tampak keliatan baik-baik saja. Ternyata kedatangan cowok itu ke Scorpion untuk merebut hak kekuasaan Ardian. Naomi begitu sakit melihat foto itu, rasanya ia tak yakin bahwa Bumi adalah pelaku di balik kematian kekasihnya.
Sedangkan di lain tempat. Bumi, cowok itu berdiri di atas gedung apartemen yang di tinggali Naomi. Ia tersenyum licik, pastikan ia sadar bahwa sebentar lagi musuh-musuh barunya akan keluar.
Cowok itu memegang ponselnya dengan erat. Membiarkam sebuah gambar terpampang jelas. Di mana ia berdiri bersama dua orang yang sudah mati di tangannya.
Ardian Lucky dan Agara Samuel.
KAMU SEDANG MEMBACA
my Sweet Gangster
Romance⚠️ warning!! ini mature content, banyak adegan 18+ ke atasnya. Kekerasan, seks, dan ucapan frontal. Jadi mohon bijak yah, yang nggak suka sama cerita kayak gini ganti lapak aja. "lo bukan jalang, tapi milik gue. seluruh apa yang ada dalam diri lo it...