Chapter 18

2.8K 344 59
                                    

trauma akibat kematian berulang kali yang nyaris menghancurkan akal sehatnya membuka gerbang ketakutan terbesar dalam diri sakura.

gadis itu menangis selayaknya orang histeris namun membeku tanpa mampu mengekspresikan perasaan. hanya menunjukkan tubuh bergetar dan gumaman pelan yang samar mulai terdengar oleh naruto.

"ma-maafkan aku....
aku tidak akan mengganggu kalian....
to-tolong ampuni aku kali ini...."

sakit akibat pukulan sasuke yang mematahkan rusuknya tak sebanding dengan permohonan sakura.

pupil mata hazelnut miliknya bergetar, seolah baru saja melihat medan perang dengan lautan mayat membentang di depannya. ketakutan sakura saat ini sangat berbeda dengan ketik mereka baru pertama kali bertemu.

dengan jarak wajah yang begitu dekat, naruto menyadari tidak ada sosok dirinya di mata sakura.

jika harus diperjelas, tidak ada sosok manusia yang sakura lihat dari diri naruto.

apa sebenarnya yang sakura bayangkan? sampai memperlihatkan ketakutan yang tidak pernah naruto lihat dari diri seseorang yang masih hidup?

bibir naruto bergetar. ia tidak berani mendekati bibir sakura, ia tidak siap dengan ketakutan sakura yang lebih menakutkan dari ini.

naruto merasa dirinya bagaikan kuda yang terjebak dalam lautan pekat dan dalam.

begitu berat, sesak, sakit.

perlahan tubuh kekarnya memberi jarak. wajah naruto yang tak kalah pucat sama dengan wajah sakura.

kedua orang itu terjebak oleh rasa takut akan kehadiran masing-masing.

"sa..."

naruto tak lagi melanjutkan ucapannya begitu melihat sakura yang terus bergumam tanpa henti.

memang apa yang sudah dia lakukan? kekejian seperti apa yang sudah ia lakukan sampai sakura setrauma ini padanya?

"maafkan aku..." naruto menunduk, ia menenggelamkan dalam wajahnya yang masih menampilkan mode sage penuh intimidasi.

kepanikan mulai menyelimuti naruto hingga membuat naruto lupa bagaimana terlepas dari mode tempur itu.

saat tangan yang mencengkram wajah sakura terasa bergetar halus, naruto berharap setidaknya sakura bisa merasakan perasaannya. bahwa ia pun juga takut dengan sakura yang menakutinya tanpa alasan yang jelas.

semua rasa takut sakura membuat naruto nyaris frustasi.

namun sayangnya sakura tidak mampu merasakan ketakutan dalam diri naruto karena ketakutannya akan naruto jauh lebih besar hingga mengubur dalam akal sehat sakura.

"aku minta maaf.... ku mohon, berhentilah!"

saat cengkraman di wajah sakura terlepas pria itu berganti mencengkram erat pundak sakura. memberikan rasa sakit akibat remasan yang tak main-mainm

semua itu diluar kendali naruto. kekuatan monsternya seolah memiliki pikiran sendiri.

naruto membawa sakura mendekat hingga tak ada lagi jarak di antara mereka.

kepanikan terus tumbuh dalam diri naruto, membuka gerbang untuk sesuatu yang asing memasuki dirinya.

ia harus melakukan apa agar sakura berhenti takut padanya?

tidak ada yang bisa naruto fikirkan. naruto hanya mengikuti instingnya untuk bersama dengan gadis itu meski dengan cara yang kasar.

naruto tak lagi memperdulikan kedua tangan mungil yang berontak mencoba memperlebar jarak mereka, atau air mata yang membanjiri wajah gadis di depannya yang terlihat putus asa dan histeris.

This Time I Will SurviveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang