perjalanan ke desa suna membutuhkan waktu 3 hari, mengingat mereka bukanlah shinobi seperti sasuke yang bisa melesat dengan kecepatan kilat.
peluh dan lelah bercampur menjadi satu manakala kaki mereka baru saja menyentuh tempat peristirahatan.
terlebih sakura sejak tadi sudah kehabisan nafas.
setelah sempat beristirahat dan mengisi perut, sakura pun memutuskan untuk mencari sumber air saat mendengar samar suara gemericik.
ia ingin merilekskan tubuhnya meski hanya sebentar saja. genangan air dingin yang menyentuh kulitnya akan terasa menyenangkan di kondisi seperti ini.
"sudah ku duga, memang ada di sekitar sini."
tepat di depannya terdapat sebuah danau kecil dengan riak air yang cukup tenang.
sinar bulan yang terpantul di permukaan danau menciptakan pedar gemerlap seperti berlian.
sakura melepas sepatunya dan mencelupkan kedua kakinya ke dalam air, merasakan sensasi sejuk menyapu kulit.
ia cukup senang menemukan danau ini di tengah hutan. setidaknya rasa penatnya sedikit berkurang.
tubuh sakura semakin condong ke depan hingga wajahnya terpantul di permukaan air.
ada banyak hal yang sekarang sedang sakura pikirkan.
namun yang cukup menyitas perhatian sakura adalah kondisinya sekarang. sakura menyadari itu ketika melakukan perjalanan ini.
"kondisiku terbilang bagus, bahkan aku tidak lagi batuk darah. aliran cakraku juga jauh lebih tenang."
sampai sekarang sakura masih tidak menemukan pemicu cakranya yang tiba-tiba saja kacau.
sakura berfikir pemicu awal mungkin saja karena kehadiran naruto sehingga membuat cakra sakura tidak terkendali.
tapi pertemuan-pertemuan setelahnya dengan naruto tidak menimbulkan reaksi apapun.
bahkan saat bertemu dengan sasuke, sakura tidak merasakan reaksi serupa.
terlebih jika memang karena naruto, kenapa dia tidak merasakan reaksi serupa ketika reingkarnasi sebelumnya?
'apa naruto atau shock bukan pemicunya? lalu apa?'
tangan sakura menyentuh dadanya dan merasakan ritme jantungnya yang jauh lebih stabil.
'memang saat reingkarnasi, aku merasa kondisiku makin melemah tapi aku tidak pernah merasakan ada hal aneh pada aliran cakraku.'
"aku tidak mengerti...." gumamnya pelan.
"aku juga tidak mengerti kenapa kau ada di sini."
serangan panas dingin mengguyur tubuh sakura. suara bariton yang berada tepat di belakang sakura, memaksa gadis itu membatu untuk sesaat.
tanpa harus menoleh, sakura tau siapa pemilik suara bariton itu.
tubuh ringkih sakura menegang ketika merasakan hembusan nafas berat menyapu lehernya yang tidak tertutup rambut.
"apa yang sebenarnya kau rencanakan?"
sasuke membungkukkan tubuh jangkungnya hingga wajahnya begitu dekat dengan sakura.
kilatan kemerahan tampak samar mengitari pupil mata sasuke.
percakapan terakhirnya dengan sakura tidak menuntaskan rasa penasarannya, bahkan sakura tidak menjawab satupun pertanyaan sasuke saat itu.
glup
susah payah sakura menelan ludah. sakura bisa merasakan dengan sangat jelas hawa menekan yang sasuke berikan untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Time I Will Survive
Roman d'amoursetelah dirinya terbunuh di tangan kedua rekan timnya, sakura kembali terbangun untuk kesekian kali. ia terus mengalami kematian dan rengkarnasi berulang, mampukah sakura merubah takdir hidupnya? atau ia harus menerima dengan pasrah dirinya terus be...