Chapter: 16

2.5K 332 14
                                    

"se-"

niat awal sakura yang ingin meredakan kemarahan tanjiro justru terputus saat batuknya mengintrupsi.

naruto yang berniat memapah gadis itu harus menahan langkah beserta nafasnya saat kilatan dari kunai tanjiro mengarah tepat 1 inci dari lehernya.

"tetap di tempatmu nak."

naruto tidak menyangka tanjiro akan bergerak secepat itu hingga menghadangnya dengan sebilah kunai. menilai dari warna dan aroma yang menguar dari kunai itu, naruto bisa menduga kunai yang dipakai tanjiro dilapisi sesuatu.

racun...? jika dilihat dari lambang konoha di lengan kirinya yang berbeda dari milik naruto atau sasuke, sudah jelas tanjiro adalah ninja medis bukan cuma dokter biasa. kemungkinan tanjiro melapisi semua senjatanya dengan racun bukan lagi hal yang mustahil.

"kh...." erangan rendah meluncur dari mulut naruto.

naruto bisa saja melumpuhkan tanjiro, tapi dia tidak bisa melakukan itu terlebih tanjiro berada dibawah naungan ninja medis konoha.

menyerang tanjiro sama artinya berurusan dengan tsunade yang tak lain dan tak bukan adalah pemimpin yang mengepalai seluruh departemen medis konoha baik dibagian militer maupun rumah sakit.

lagi pula tanjiro adalah ninja medis, naruto paham keberadaan pria itu lebih dibutuhkan dikondisi sakura sekarang.

langkah mundur naruto menandakan bahwa dia sudah mengerti akan situasi yang terjadi dan enggan memperpanjang masalah.

dengan tangan kiri yang masih mengancam naruto untuk tetap ditempat, tanjiro membimbing sakura masuk ke pelukannya. tangan besar pria itu mengalirkan cakra kehijauan tepat di punggung sakura.

sedangkan cahaya hijau kebiruan lainnya menyinari dada sakura, yang berasal dari gadis itu sendiri.

nafas memburu sakura menjadi perhatian serius naruto terlebih sasuke.

selama melakukan perjalanan dengan sakura, sasuke tidak bisa melepaskan pandangannya dari gadis itu.

bukan dalam artian romansa, melainkan sasuke ingin mematahkan argumen naruto yang mengatakan bahwa sakura sudah berubah.

sasuke ingin membuktikan bahwa semua yang sakura lakukan hanyalah kebohongan sampah, apalagi sasuke sempat memergoki sakura menguping di depan kantor karin.

namun semakin sasuke mencari tau tentang sakura, semakin menjauhkannya dari kesimpulan bahwa sakura perempuan licik.

gadis itu selalu menjaga jarak darinya. sakura yang dulu senang mengejar-ngejarnya untuk mendapatkan perhatian, kini lebih senang bercakap-cakap santai bersama kedua rekannya.

tertawa hingga semburat kemerahan mewarnai kedua pipinya namun ketika mereka bertemu pandang, tubuh sakura akan menegang dan wajahnya sontak memucat. sakura tidak akan berfikir dua kali untuk menghindar kontak mata dengannya.

dan kini ia melihat dengan mata kepalanya sendiri darah keluar tanpa henti dari mulut kecil sakura, membanjiri seragam putih yang awanya polos tanpa noda.

sasuke seharusnya tidak memiliki rasa iba untuk sakura, tapi ia tidak bisa mengontrol perasaannya. terlebih ketika melihat tubuh itu bergetar dari kepala hingga ke ujung kaki, membuatnya semakin merasakan perasaan tidak nyaman.

disisi lain sakura tidak bisa menahan air matanya.

entah kenapa ia merasa dipermalukan didepan ketiga pria itu. meski tanjiro paham betul kondisi sakura, tapi disituasinya sekarang kehadiran tanjiro tidak ada bedanya dengan sasuke atau naruto.

rasa panik sudah melebur menjad satu dengan semua rasa takut serta malunya, mengambil alih akal sehat sakura untuk bisa berfikir jernih dan bersikap tenang.

This Time I Will SurviveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang