dua puluh satu

541 56 1
                                    

"Helvin lo gila ya?" Ujar Juna saat berada dikamar Helvin.

Adsa tak mempedulikan Juna dan Helvin,dia masih fokus kepada Haena.

"Gila apa? Gue gak tau dia masih hidup?!" Helvin pun tak habis pikir.

Juna memijit pelipisnya,"Terus sekarang gimana Sa? Dia kesini pasti gara-gara lo."

Adsa melihat Haena sudah tertidur lalu memilih bangkit,"gue selesain."

"Gue disini tunggu Haena,males gue kalau disana," Juna duduk di sofa kamar Helvin.

"Gue nitip ya," Adsa pergi meninggalkan Juna dan disusul oleh Helvin.

Haena membuka matanya,dia tidak tertidur dia hanya menunggu Adsa pergi dan ingin melihat kejadian apa yang akan terjadi.

"Haena? Lo bangun?" Juna terkejut saat Haena tiba-tiba terbangun.

"Haena gak tidur,Haena mau susul ka Adsa."

Juna menahan Haena,"Enggak Na,jangan."

Harna melepaskan cekalan tangan Juna di tangannya,"Biarin Haena tau apa yang selama ini ditutupin ka Adsa dan kalian!"

Hanya bisa menghela nafas pasrah saja,Juna tak bisa menahan Haena jika itu yang Haena mau.

Mau sekeras apapun juga akan sangat sulit bagi Juna untuk menghalangi Haena.

🍂

"Hai Dizar."

Sapaan lembut itu terdengar indah ditelinga Dizar,namun Dizar berusaha bersikap biasa saja didepan wanita itu.

"Lo bohong kan?"

Agatha tersenyum lalu menghampiri Dizar secara perlahan,"Sorry,gue gak maksud bohong Zar,gue punya alasan."

Dizar terdenyum sinis,"tetep aja lo bohongin kita semua Tha."

Lagi dan lagi Agatha tersenyum,"Maaf,gue baru sembuh,dan baru bisa munculin diri gue saat ini."

Agatha memeluk Dizar namun Dizar tak membalas sama sekali pelukan Agatha dan malah melepaskan pelukan dari Agatha secara sepihak.

"Gue bakal tunggu lo maafin gue kok,Zar."

"AGATHA!!"

Agatha mengalihkan pandangannya dia menatap bahagia kepada Adsa lalu berlari dan memeluk Adsa dengan sangat erat.

Adsa terdiam sejenak lalu membalas pelukan Agatha.

"Im really miss you," lirih Agatha.

Namun Adsa segera melepaskan pelukan Agatha,"Kenapa Tha? Kenapa?"

Agatha terdenyum miris,"Maaf Sa,gue waktu itu bener-bener down dan gak bisa ngabarin kalau gue gak meninggal,maaf."

Adsa memalingkan wajahnya namun Agatha segera meraih tangan Adsa,"Maaf."

Haena muak melihat pemandangan dihadapannya ini,dia memilih untuk berlari secepat mungkin walaupun kepalanya sangat terasa pusing.

"Haena!!!" Teriak Dizar lalu berlari mengejar Haena.

Zaemin pun tak tinggal diam dia ikut mengejar adik kesayangannya itu.

Lucas menatap tak percaya kepada Adsa,"LO GILA ADSA!"

June menenangkan Lucas yang sangat emosi kepada Adsa,begitu pun Raechan yang terlihat dari rautnya sangat marah kepada Adsa.

Adsa memilih untuk mengejar Haena namun Agatha memeluknya dari belakang,"Lo gak boleh ngejar dia."

"Dia pacar gue!!!"

"Enggak Adsa,gue mohon."

"Baj*ngan," Desis Juna lalu menghampiri Adsa dan Agatha.

Juna melepaskan tangan Agatha yang memeluk erat Adsa,"Kejar Haena!" Titah Juna kepada Adsa dan Adsa pun pergi meninggalkan Juna dengan yang lain.

"Lo gila ya,lo udah gak punya hak apa-apa!!"

"Gue gak gila! Gue masih punya hak! Adsa masih sayang sama gue!"

Raechan ingin bertindak namun ditahan oleh June,dan akhirnya Helvin yang maju.

"Lo udah hancurin acara gue,dan LO UDAH BUAT ADEK GUE PERGI! PERGI LO DARI RUMAH GUE!! GUE GAK NGUNDANG SAMPAH KAYA LO!!!" Teriak Helvin tepat didepan wajah Agatha.

Agatha mengangguk,"Gue pergi,tapi gue bakal hadir lagi ke kehidupan kalian,karena keadaan gue gak pernah bisa diganti dengan siapapun."

Setelah mengucapkan itu Agatha pergi meninggalkan rumah Helvin,keadaan semuanya berantakkan.

Terlihat Dizar,Zaemin dan Adsa kembali namun Zaemin segera pamit dan pergi untuk mencari keberadaan Haena.

"Helvin,sorry gue harus cari adek gue,maaf gue gak bisa ikut acara lo sampai akhir."

"Gue juga mau cari Haena," jawab Helvin kepada Zaemin.

Zaemin menggeleng cepat,"Ini acara lo, Haena urusan gue,gue abangnya,dan gue yang bertanggung jawab atas dia,lo selesain acara lo,kalau ada kabar dari Haena gue pasti kabarin lo."

Helvin mengangguk,"Kabarin kita kalau Haena ketemu."

"Pasti."

Zaemin segera meninggalkan rekan-rekannya dan bergegas mencari Haena,dia tahu Haena berada dimana.

Ketika sedang dalam situasi seperti ini Haena selalu pergi ke sebuah danau yang selalu dia kunjungi dengan Zaemin.

Zae ingin marah kepada Adsa,namun dia tidak bisa main hakim sendiri dengan asal memukul Adsa.

"Gue juga pergi,maaf ya Vin," Dizar lalu  pergi untuk menyusul Zaemin.

Helvin mencairkan suasana dia menyuruh para teman-temannya yang ia undang untuk terus menikmati acara,namun tidak dengan sahabat-sahabatnya Helvin menyuruh semua sahabatnya untuk masuk.

"Adsa lo tau kalau Agatha masih hidup?"

"Gue tau sejak 3 tahun yang lalu,itu juga kakaknya yang bilang."

"Lo kenapa gak bilang sama kita?!"

"Gue gak percaya kalau dia masih hiduo Vin! Gak ada bukti!"

Helvin menghembuskan nafas berat,"Lo tau apa yang terjadi selanjutnya?"

Adsa mengangguk,"Gue tau,gue minta maaf karena gue acara lo berantakan."

"Fine,tapi Haena Sa,lo tau kan marahnya Zae gimana?" Helvin mencoba mengingatkan Adsa.

"Lo lagi pake acara bales pelukan si Agatha," Sindir Juna kepada Adsa.

"Lo juga kenapa gak tahan Haena?" Helvin membalikkan ucapan Juna.

"Udah gue halangin,tapi dia malah terus lari."

"Udah! Inti masalahnya ada di Agatha,dan lo Adsa,lo masih sayang sama Agatha?" Tanya Raechan kepada Adsa.

"Gak!"

"Kalo sampe Haena kenapa-kenapa gak segan gue tonjok lo Sa," ujar Lucas kepada Adsa.

🍂

Mon maap banyak typo

Huwaaa

Vote+komen+share jangan lupa yaw

Yuhuuu

10 chapteran lagi si keknya wkwk

MELAWAN RESTU | MARK LEE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang