Duabelas

567 56 1
                                    

Sore ini Haena sedang bersiap-siap untuk melihat Abang dan pacarnya ikut Audisi.

Ya walaupun pacarnya itu duet dengan wanita lain,tapi gapapalah,terselamatkan oleh tugas.

Jika saja itu bukan tugas dari dosen Adsa,Hae akan meminta Adsa duet saja dengan dirinya!

Zae dan Adsa sudah berangkat duluan,dia akan berangkat dengan Dizar,Juna dan June.

Tetapi setelah menjemput Hae baru menjemput Juna dan June.

Mobil Dizar sudah terparkir didepan rumah Hae,Hae langsung menghampiri Dizar.

"Mau masuk dulu Bang?"

"Langsung berangkat aja."

Keduanya berangkat,tak ada pembicaraan,keduanya asik dengan pikiran mereka masing-masing yang berlarian kesana kemari mencari alamat jeng jeng,CUT!

Okey,Dizar memikirkan ucapan kakaknya kemarin,'apa benar?' 'Apa benar?' Batinnya selalu berteriak ingin menanyakan hal itu kepada Haena,tapi Dizar takut Haena akan marah,atau malah hal lain terjadi.

Dizar menghembuskan nafas berat,terdengar seperti banyak sekali beban dihidupnya,seperti memikul batu ber ton-ton padahal hanya lerihal Haena saja.

Ya,begitulah hidup akan menjadi bimbang karena orang yang disayang.

Haena yang menyadari Dizar seperti sedang memikul beban banyak pun bertanya.

"Kenapa bang? Kek berat banget tuh beban hidup,Hae aja yang berat nikmatin aja," ucap Hae dengan sangat bangga.

Dizar tersenyum lalu menyisikan mobilnya dan berhenti.

"Lah kok berhenti? Kita ketemuan ama Bang Juna bang Jeno disini?"

Dizar menggeleng lalu mengelus pelan puncak kepala Hae,"Kalau misalnya Hae kenapa-kenapa bilang abang ya? Kalau Hae butuh apa-apa bilang abang,ya? Jangan pendem sendiri oke?"

Haena mengerutkan dahinya lalu terkekeh,"Abang ngomong gitu kayak Hae mau mati besok aja tau gak."

Namun Dizar memasang wajah serius,"Abang serius dek!"

"Iya-iya,bang Dizar itu abang kedua Hae dan Hae sayang banget sama bang Dizar sama seperti hae sayang sama bang Zae."

"Nah gitu dong."

"Yaudah,ntar telat ke audisinya bang Zae!"

Dizar kembali melajukan mobilnya,tak lupa menjemput Juna dan Jeno terlebih dahulu baru mereka berangkat ke audisi yang diikuti oleh Zae dan Adsa.

🍂

Setiba disana Haena langsung saja duduk di kursi yang sudah Dizar pesan namun ternyata Dizar harus pergi ke belakang panggung,karena tiba-tiba Zae memanggilnya.

Ada Raechan,Juna,June,Helvin dan juga Lucas yang kini menemani Hae,Hae duduk tepat disebelah Raechan dan juga Juna.

Raechan memandang ke wajah Hae,Hae yang peka pun memandang Raechan,"Kenapa Bang?"

"Lo pake liptint gak dek?"

"Pake kok,kemerahan? Apa gimana?" Haena sudah panik.

Raechan menggeleng,"Kok pucet banget."

"Emang suka gini gapapa kok."

Raechan hanya mengangguk,Acaranya telah dimulai namun Dizar belum kembali karena Dizar disuruh menjadi pelatih Zae karena memang harus ada pelatih,padahal Dizar tak melatih sama sekali. Haha.

MELAWAN RESTU | MARK LEE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang