dua puluh tujuh

375 41 2
                                    

Flashback Adsa.

"Adsa sayang bangun nak,udah siang," Alena membangunkan putra kesayangannya.

Adsa masih ingin berkutik dengan mimpinya, ah siapapun tolonglah! Tapi semuanya percuma, Adsa harus terbangun dari indahnya suasana mimpi.

"Mama ish! Adsa tuh lagi mimpiin Haena," gerutu Adsa.

Alena tersenyum,"ini udah jam 1 siang loh,Ada Agatha dibawah, katanya mau ngajak kamu main, kalau kamu mau cepet siap-siap kalau kamu enggak mau biar mama yang bilang."

Adsa berfikir sebentar, tidak ada salahnya dia meng-iyakan ajakan Agatha, mungkin dengan ini Adsa bisa lebih tahu harus dengan siapa hatinya.

Jika Adsa tidak nyaman dengan Agatha, sudah sangat jelas bahwa pemenangnya Haena.

"Yaudah Adsa mau, Adsa siap-siap dulu."

"Gak mau lanjutin tidur mimpiin Haena?" Alena menggoda Adsa.

"Apasih Ma."

"Dasar kamu ni Sa, hatinya masih mau sama Haena, raganya maksain buat sama Agatha," sindir Alena sebelum melenggang pergi dari kamar Adsa.

Namun Adsa berfikir bahwa dirinya tidak salah disini, tidak salah dalam meng-iyakan ajakan Agatha.

Padahal dalam sebuah hubungan tidak boleh ada perselingkuhan bukan?

Setelah selesai Adsa bersiap-siap dia segera menemui Agatha diruang tamu, cantik! Ya, gadis itu masih saja tetap cantik.

"Udah siap, Sa?"

Adsa mengangguk,"Ma Adsa pergi dulu."

"Tante, Agatha sama Adsa pergi ya."

"Iya sayang, hati-hati ya."

Adsa mendahului Agatha, dia masuk lebih dulu kedalam mobil lalu disusul oleh Agatha.

"Kita ke pantai yuk, nanti malemnya kita ke pasar malem, katanya didaerah pantai itu lagi ada pasar malem juga.

"Hm," tanpa banyak bicara Adsa langsung melajukan mobilnya ke tempat yang di tuju.

Butuh waktu 3 jam untuk sampai kesana, keadaan didalam mobil hening, Adsa malas untuk membuka percakapan.

Agatha melihat ada sebuah jepitan menggantung didalam mobil, Agatha berniat mengambil jepitan itu namun Adsa melarangnya.

"Ini punya pacar gue, gak ada hak lo buat ngambil ini."

"Sorry."

Adsa menyalakan sebuah lagu agar tidak terlalu hening, jika dia pergi dengan Haena pasti keadaan mobil sangat berisik dengan celotehan kekasihnya itu.

Lagu Judika - Bagaimana kalau aku tidak baik-baik saja-- terdengar.

Agatha yang mulai bosan pun memilih untuk tidur saja.

Setelah lagu Judika terdengar, kini lagu Mahalini yang terputar, judul lagunya Melawan Restu.

Adsa tersenyum sedih, lagunya seperti kisahnya saat ini, melawan sebuah restu yang tak akan pernah berpihak pada Adsa ataupun Haena, terkecuali salah satu dari mereka menyerah.

MELAWAN RESTU | MARK LEE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang