Extra Chapter - 2

273 22 0
                                    

"Bang Dizar," lirih Haena.

Sontak membuat Dizar terkejut, Dizar langsung menghampiri Haena dan mencoba mengecek berkali-kali bahwa Haena benar-benar sadar.

Jhesse dan Zaemin tak ada diruangan, kebetulan Jhesse mengantarkan Zaemin ke apartemen sementara untuk Zaemin dan Dizar istirahat, lokasinya tak jauh dari rumah sakit hanya berjalan 100 meter saja.

Dan Dizar akan menjaga Haena dulu sebelum Zaemin kembali.

"Haena?"

Wajah Haena masih terlihat lesu, matanya masih redup, namun pandangan Haena kini sudah membaik, dia bisa melihat Dizar yang kini sedang menatapnya dengan tulus.

"Bang Dizar?"

"Na? Haena? Kamu bisa liat abang kan? Na? Plis?"

Haena mengangguk lemah lalu tersenyum,"iya abang ganteng."

Walaupun suara Haena masih pelan, Dizar bisa mendengar suara Haena sangat jelas.

Dizar memeluk Haena dan menangis,"Makasih Na, makasih udah bertahan."

"Bang, kak Adsa?"

Dizar melepaskan pelukannya dari Haena, dia menatap gadis itu dengan tatapan tulus, terlihat jelas dimatanya sangat merindukan kekasihnya itu.

"Adsa baik-baik aja, sekarang kamu fokus pemulihan dulu ya? Bang Dizar kabarin Zae dulu kalau kamu udah sadar."

"Tapi Hae kangen kak Adsa."

Dizar mengangguk,"iya, abang tau kok."

Selepas itu sesegera mungkin Dizar menghubungi Zaemin dan memberitahu bahwa Haena sudah sadar.

Tak lama dari situ Zaemin muncul, tapi tidak dengan Jhesse melainkan dengan Maichel.

"Maichel?" Dizar terheran-heran saat melihat Maichel datang bersamaan dengan Zaemin.

Maichel tersenyum,"Maichel adeknya kak Jhesse bang, Maichel juga baru tahu kalau cewek yang kak Jhesse selametin itu adalah Haena."

"Hai Haena? Kita ketemu lagi ya, tapi maaf gue kali ini gak bisa jenguk lo lama, gue harus gantiin abang meeting di kantor udah itu gue harus balik ngampus, tapi gue janji kalau ada waktu senggang gue sempetin jenguk lo, cepet sembuh Haena cantik," setelah mendengar ucapan dari Maichel, Haena tersenyum lalu mengangguk dan Maichel pun pamitan dengan Zaemin dan Dizar.

"Cantiknya abang?" Lirih Zaemin kepada Haena.

"Abanggg."

Zaemin mengelus puncak kepala Haena,"are you okey?"

Haena menggeleng,"im not okey, i really miss him."

Zaemin mengalihkan tatapan kepada Dizar, Dizar hanya tersenyum kikuk tak tau harus bagaimana.

"Adsa?"

"Iya."

Terdengar helaan nafas berat dari Zaemin,"Dek, kali ini abang mohon sama kamu, kamu fokus sama diri kamu sendiri dulu ya? Kamu fokus terapi dulu sampai kamu bisa jalan normal lagi kaya dulu, abang gak akan larang kamu untuk ketemu Adsa, tapi kali ini, abang mau kamu fokus sama kamu."

Wajah Haena tak semangat, dia sangat menginginkan Adsa ada disini, namun dia tak bisa begitu saja, siapa tau Adsa sudah melupakannya atau bahkan kembali dengan masa lalunya.

🍂

Dizar dan Zaemin sedang berada di restaurant depan rumah sakit, mereka berdua harus mengisi daya tubuh mereka agar tetap kuat.

MELAWAN RESTU | MARK LEE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang