Extra Chapter - 6

267 21 5
                                    

Flashback on

Sudah 5 hari terapi keadaan Haena semakin membaik, Dizar sangat senang ketika melihat Haena sudah bisa berjalan seperti biasanya.

Haena menghampiri Dizar dan memeluk Dizar,"Makasih bang."

Dizar membalas pelukan Haena,"Abang yang harusnya makasih karna Hae udah kuat dan berhasil."

Haena mengangguk,"Haena pengen cepet-cepet pulang ke Indonesia."

"Selamat Haena saya ikut senang atas kesembuhanmu," Ujar Jhesse tiba-tiba dibelakang Haena.

Haena melepaskan pelukannya dan mengalihkan pandangannya kepada Jhesse,"Makasih kak, ini semua juga berkat bantuan kak Jhesse, kalau waktu itu kak Jhesse gak nemuin Haena mungkin aja-"

Jhesse menggeleng lalu tersenyum,"Bukan karna saya, tapi karna dirimu sendiri yang sudah bisa kuat, Haena."

"Makasih banget ya kak," Ucap Haena kepada Jhesse.

"Iya Haena, kalo gitu saya pamit ke kantor dulu ya."

"Okey kak."

"Dek," Panggil Dizar.

"Iya bang?"

"Soal-"

"Kak Adsa mau nikah?"

Dizar terkejut,"kok kamu bisa tau?"

Haena tersenyum,"Haena liat di postingan kak Yerina, lewat instagram palsu Hae, gapapa kok kak, Hae juga ikhlas, takdirnya emang gitu."

"Kamu mau dateng ke pernikahannya?"

"Gatau liat nanti aja, abang mau pulang besok berarti kan?"

"Iya tapi abang ga mungkin ninggalin kamu sendiri," Jawab Dizar.

"Abang duluan aja, kan Haena bisa berangkat besoknya, gapapa, ada Maichel juga kok disini."

"Yaudah kalo kaya gitu, tapi kamu bener gapapa?"

"Gapapa soal?"

"Adsa."

Haena tersenyum,"Gapapa, hahaha."

"Udah ayo siap-siap," Tambah Haena lalu di balas anggukan oleh Dizar.

*keesokan harinya setelah Dizar kembali ke Indonesia

Haena menatap sendu layar handphonenya, dia teringat saat dimana dirinya dengan Adsa memakai gaun pernikahan.

Haena terseyum merendahkan,"Kasian banget kamu Haena."

"Dulu aku harap foto itu akan jadi kenyataan kak, tapi? Kamu ninggalin aku kak, bahkan disaat aku udah sembuh dari penyakit aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Dulu aku harap foto itu akan jadi kenyataan kak, tapi? Kamu ninggalin aku kak, bahkan disaat aku udah sembuh dari penyakit aku."

"ARGHH HAENA KAMU GABOLEH KELIATAN MENYEDIHKAN!" Teriak Haena sambil menangis.

Setelah menangis seharian Haena tertidur dan bangun saat malam, lalu bersiap-siap untuk kembali ke Indonesia.

Jhesse sudah menunggu diluar, "Hai kak, padahal gapapa Hae bisa pake Taxi."

"Ngga boleh dong, kamu harus saya anterin."

Haena terkekeh,"Okey siap komandan."

Setiba dibandara Jhesse mengantarkan Haena sampai kedalam, sebelum Haena pergi Jhesse menahan Haena,"Kamu bisa?"

Haena sebenarnya masih takut, namun dia memberanikan diri,"Aku berani kok, kan kalo ada apa-apa aku punya kak Jhesse," Jawab Haena sambil terkekeh.

Jhesse mengusap rambut Haena gemas,"Hati-hati ya cantik."

Haena mengangguk lalu memeluk Jhesse,"Makasih banyak kak, Haena ga akan lupa kebaikan kak Jhesse, Haena pergi dulu ya." Ucap Haena lalu melepaskan pelukannya kepada Jhesse.

"Bye bye."

"Bye Haena."

🍂

Haena tiba Di Indonesia pada pukul 07.30, 30 menit sebelum acara pernikahan Adsa dan Yerina dimulai, Haena segera bergegas kembali kerumah, mengganti baju dan pergi kegedung pernikahan Adsa.

Haena memilih baju yang Adsa belikan waktu itu, warna putih perpaduan coklat susu dan emas.

Tepat 5 menit sebelum acara pernikahan dimulai, Haena sudah berada didalam gedung, dia menghindar dari teman-teman Adsa dan juga yang lainnya.

Haena melihat Adsa sedang mengobrol dengan teman-temannya sebelum acara dimulai.

Tanpa Haena sadari Adsa melihat kearah Haena,"Haena?" batin Adsa sambil tak percaya.

"Itu pasti Haena," Adsa hendak menghampiri Haena namun tiba-tiba dihampiri oleh mamanya Yerina dan menarik Adsa untuk bersiap-siap.

"SEBENTAR!" Sentak Adsa.

Adsa kembali mengalihkan pandangannya, mencari keberadaan Haena, namun ternyata tidak ada.

"Itu cuman bayangan aku aja, padahal aku lihat kamu, cantik banget, dan pake dress yang aku belikan waktu itu," Batin Adsa lalu mengikuti mamanya Yerina.

Haena memilih tempat yang lebih sepi dibelakang, lalu dia melihat acara pernikahan itu dengan hati yang sangat sakit, dia ingin berteriak, berlari dan menghancurkan pernikahan itu namun dia tak bisa egois, dia harus bahagia dengan kebahagiaan Adsa, senyum lebar tercetak pada bibir Adsa, sudah pasti Adsa pun Bahagia.

Haena memilih pergi meninggalkan acara itu, dia menangis sejadi-jadinya didalam mobil, lalu memilih kembali kerumah dan menangis.

"Its okey gapapa Haena, dia bahagia, dan aku juga harus bahagia."

Flashback off

🍂

Maaf banyak typoo

Jangan lupa vote and komen

Huhuuu 1 chapter lagiii🥺

Endnya gimana ya🥺












Btw aku pen buat cerita tentang Haechan, mm gimana ya🥺

MELAWAN RESTU | MARK LEE✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang