DILARANG KERAS COPY PASTE!
"Entah bagaimana caranya, Aku yakin kita akan bertemu di kehidupan selanjutnya." -Haena
"Kamu akan selalu menjadi wanita milikku sampai kapanpun itu,Selamat tinggal kebahagiaanku." -Adsa
Setelah keberangkatan Zaemin ke Amerika, Adsa mendapatkan panggilan dari Mamanya.
"Gue pergi dulu ya," pamit Adsa kepada teman-temannya.
"Kemana lo?" Tanya Lucas.
"Gue dipanggil Mama, udah itu gue balik kesini lagi!"
"Okey tiati bro," jawab Raechan kepada Adsa.
Sesegera mungkin Adsa melajukan mobilnya menuju rumah papanya, mamanya menyuruh Adsa untuk kerumah papanya karena ada beberapa hal penting.
Setiba dirumah papanya, Adsa sudah disuguhi dengan beberapa pemandangan yang tidak mengenakkan, beberapa barang mewah dirumahnya banyak sekali bertulisan bahwa barang itu disita.
"Ma?" Adsa menghampiri mamanya.
Alena tersenyum lembut kepada Adsa, "Papa mau bicara sama kamu, nak."
Adsa menatap malas,"Ngapain sih? Kan Adsa udah bukan anak dia lagi Ma!!"
Adsa mengalihkan tatapannya,"Kenapa? Apa yang Anda mau dari saya?" Nada bicara Adsa sangat kejam.
"Adsa, sayang," Lirih Chelo kepada Adsa.
Adsa mendengus kesal mendengar ucapan Papanya itu, namun Alena segera mengusap punggung Adsa agar Adsa bisa menahan Amarahnya.
"Tolongin Papa ya nak?"
Lagi-lagi ucapan papanya berhasil membuat Adsa enek,"Apasih? Mau jadiin Saya tumbal lagi dikeluarga ini? Iya? Dengan Anda memanfaatkan Mama saya agar saya mau mengikuti perintah anda? Lalu setelah itu anda kembali berbahagia dengan wanita yang telah merusak semuanya?"
"ADSA!" Alena menegur Adsa, karna menurut Alena Adsa kini sudah melewati batasnya.
Chelo menggeleng, "Nggak sayang, ini demi kebaikan kamu dan keluarga kita, kamu mau ya papa jodohkan dengan Yerina, kedua orangtuanya adalah investor besar perusahaan papa dan juga mama kamu."
"Kita? Kebaikan buat papa! Bukan buat Adsa!"
"Adsa?" Panggil Alena.
"Ma? Kenapa? Kenapa harus Adsa? Adsa bisa kok hidup tanpa aset dari kalian, Adsa punya pilihan! Dan Adsa gamau selalu diatur dama kalian, perusahaan kalian ya tanggung jawab kalian! Adsa capek! Waktu itu Yuna, sekarang Yerina, yang Adsa mau itu HAENA!!!" Adsa mengeluarkan semua keluh kesahnya lalu pergi meninggalkan kedua orangtuanya.
"ADSA!"
"Mas! Jangan membentak anak aku! Biarkan dia mengambil keputusan dulu!!" Ujar Alena lalu pergi meninggalkan Chelo sendirian.
