Arvin baru saja sampai dirumah dan langsung merebahkan diri di sofa. Dia melihat sekitarnya tapi tidak menemukan siapa pun, padahal mobil milik Arya dan mamanya ada.
Arvin pikir mungkin mama nya ada di kamar. Lalu dia pun bangkit dari sofa dan berniat menuju kamar Anindira.
Sampai di depan kamar Anindira, Arvin mengetuk pintu nya terlebih dulu. Cukup lama Arvin menunggu akhirnya pintu dibuka.
"Maaf ma aku ganggu," kata Arvin hati-hati.
"Ada apa?" tanya Anindira tanpa ekspresi.
"Enggak ada apa-apa, aku cuma pengen ketemu mama aja," jawab Arvin tersenyum.
Anindira hanya menatap Arvin dengan datar. Lalu tanpa aba-aba dia pun langsung menutup pintunya kembali. Meninggalkan Arvin yang terdiam kaku sambil menatap pintu kamar mamanya yang tertutup.
Arya baru saja menuruni tangga dan melihat Arvin di depan pintu kamar Anindira. Lantas Arya pun menghampiri Arvin.
"Kamu kenapa diem disini vin?" tanya Arya setelah dekat dengan Arvin.
Arvin pun menoleh ke arah Arya.
"Enggak apa-apa kak," jawab Arvin memaksakan senyum nya.
"Mending kamu masuk kamar, ganti baju," jawab Arya lembut.
"Iya kak," jawab Arvin. Lalu pergi dari sana dan menuju kamar nya.
~~~~~~~~
Di sisi lain Arkan baru saja tiba di rumah dan hendak menuju kamarnya tapi tertahan karena Arya memanggilnya.
"Arkan, kakak mau bicara," kata Arya setelah menghampiri Arkan.
Arkan hanya mengangguk dan mengikuti langkah kakaknya ke halaman belakang.
Sampai di halaman belakang mereka pun duduk di kursi kayu.
"Kakak mau bicarain apa?" tanya Arkan.
"Tentang Arvin," jawab Arya tanpa basa basi.
Arkan hanya diam mendengar kakak nya yang akan membahas Arvin.
"Mau sampe kapan kamu bersikap kayak gitu sama Arvin?" tanya Arya.
Mendengar pertanyaan itu Arkan langsung menatap ke arah Arya.
"Kenapa kakak tanya hal itu?" tanya Arkan.
"Selama ini kakak perhatiin sikap kamu ke Arvin itu beda. Kamu menjauh dan bersikap dingin sama dia," Jawab Arya.
"Aku masih belum bisa nerima kehadiran Arvin," jawab Arkan jujur.
Arya masih diam mendengarkan Arkan berbicara.
"Aku belum bisa nerima Arvin sebagai adik aku. Setiap kali aku ngeliat dia, aku selalu ingat tentang kejadian itu. Gimana sakit nya mama, kecewa nya mama akan kebenaran nya," lanjut Arkan penuh penekanan.
Arya pun menoleh ke arah Arkan.
"Dulu kakak pun sama, kakak susah untuk nerima Arvin. Tapi setelah kakak pikir-pikir, Arvin gak salah bahkan sampe sekarang dia gak tau apa pun," jelas Arya.
"Udahlah kak, gak perlu bahas masalah Arvin lagi. Aku capek, mau istirahat," jawab Arkan cepat. Lalu dia pergi begitu saja dan tidak mendengarkan panggilan Arya.
Arkan kembali masuk ke dalam rumah dan berpapasan dengan Arvin. Arkan pun kembali melanjutkan langkahnya tetapi tertahan karena Arvin tiba-tiba buka suara.
"Aku pengen bicara sama kakak," kata Arvin sambil menatap ke arah Kakaknya.
"Kakak capek, mau istirahat," jawab Arkan dingin.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARVIN ✅
Teen FictionNOT ROMANCE ******* Tentang Arvin dan semua lukanya. Tentang Arvin yang merasa dibedakan oleh keluarganya sendiri. Tentang Arvin yang merasa sendirian. Dan menurut Arvin. Hanya Arya, kakak pertamanya yang bersikap baik dan perhatian kep...