Waktu menunjukkan pukul 7 pagi dan Arvin baru saja selesai mandi. Ini adalah hari minggu, dan Arvin sudah punya rencana bersama teman nya untuk keluar.
Arvin menuruni tangga dan langsung pergi ke dapur untuk sarapan. Di lihat nya di meja makan sudah ada roti dan selai yang di sediakan oleh bi Minah. Arvin pun langsung memakan roti nya.
Dari arah lain. Arkan baru saja keluar dari kamar nya. Tidak berniat untuk sarapan, Arkan hanya datang ke dapur untuk mengambil air minum lalu pergi dari sana, melewati Arvin begitu saja. Arvin hanya menatap kakaknya itu tanpa berniat menyapa.
Setelah selesai sarapan Arvin lantas pergi dari sana dan berjalan ke arah ruang tamu. Disana sudah ada Arkan, dia sedang membaca majalah. Arvin pun duduk dan memberanikan diri untuk bertanya.
"Kakak udah sarapan?" tanya Arvin
" Udah," jawab Arkan singkat tanpa melihat ke arah Arvin.
"Kak Arya kemana?" tanya Arvin lagi.
"Masih di kamarnya," jawab Arkan.
"Kalo gitu aku ke kamar kak Arya dulu ya kak,"
kata Arvin sambil tersenyum canggung.Arkan pun hanya mengangguk saja.
Kini Arvin sudah berada di depan kamar Arya dan mengetuk pintu kamarnya menunggu jawaban dari sang kakak. Sekitar satu menit dia menunggu akhirnya Arya membuka pintu kamarnya.
"Aku ganggu kakak?" tanya Arvin
" Nggak ko. Kenapa emangnya?" tanya Arya.
Arvin tidak langsung menjawab. Dia masih diam sambil menatap Arya dengan senyum nya yang canggung. Arvin takut kakaknya itu menolak meminjamkan mobilnya.
Arya masih sabar menunggu Arvin untuk menjawab pertanyaan nya.
"Aku boleh pinjem mobil kakak? Soalnya motor aku masih mogok, belum di bawa ke bengkel," kata Arvin sambil menatap kakak nya ragu.
" Boleh. Kakak ambil kuncinya dulu," jawab Arya.
Arvin pun tersenyum senang karena kakaknya mau meminjamkan mobilnya.
"Ini," kata Arya sambil menyerahkan kunci mobil. Lantas Arvin pun menerima nya.
"Kamu mau kemana?" tanya Arya akhirnya.
" Ada janji sama temen," jawab Arvin
" Hati-hati," kata Arya
"Siap kak, kalo gitu aku pergi dulu," jawab Arvin. Lalu menyalami tangan Arya dan pergi dari sana.
~~~~~~~~
Sekitar dua jam akhirnya Arvin sampai di depan rumah Rifki. Hari ini Arvin memang ada janji dengan Rifki. Rencana nya mereka akan pergi ke toko buku. Untuk membeli beberapa keperluan untuk tugas nya besok.
"Vin sorry nunggu lama," kata Rifki setelah masuk ke dalam mobil.
"Santai aja kali Rif," jawab Arvin.
Lalu setelah itu Arvin pun menjalankan mobil nya.
Setengah jam berlalu. Akhirnya mereka sampai di toko buku. Mereka pun lantas memilih beberapa keperluan untuk tugasnya.
Setelah semua nya selesai. Mereka pun lantas membayar dan pergi dari sana.
" Rif lo mau langsung pulang atau kemana dulu?" tanya Arvin.
"Kayaknya gue langsung pulang aja deh Vin, gak apa-apa kan?" tanya Rifki.
" Gak apa-apa. Gue juga mau langsung pulang," jawab Arvin.
Mereka pun lantas masuk ke mobil dan pergi dari sana.
~~~~~~~~
Setelah beberapa jam perjalanan dari toko buku dan mengantarkan Rifki pulang, akhirnya Arvin sampai di halaman rumah nya. Arvin pun langsung masuk kedalam rumah dan di ruang tamu sudah ada Arya dan Arkan sedang menonton TV.
"Ini kak kunci nya, makasih," kata Arvin sambil mengembalikan kunci mobil nya ke Arya.
"Sama-sama," jawab Arya sambil tersenyum.
Lantas Arvin pun ikut duduk bersama kedua kakaknya.
" Kak, mama sama papa kapan pulang nya?"
tanya Arvin kepada kedua kakaknya.Arya pun langsung menoleh ke arah Arvin. Tidak langsung menjawab pertanyaannya. Sedangkan Arkan, dia sibuk menonton TV.
"Mama sama papa pulang nya besok," jawab Arya akhirnya.
"Mama sama papa selama di luar kota gak pernah nanyain kabar aku," kata Arvin.
Arkan yang mendengarkan langsung diam dan tidak fokus menonton. Ada rasa yang aneh saat Arvin mengatakan itu. Apalagi suara Arvin saat berbicara terdengar bergetar.
Dan Arya pun masih diam dengan perkataan Arvin barusan. Dia bingung harus menjawab apa.
"Mungkin mama sama papa sibuk. Makanya mereka gak sempet ngabarin kamu," jawab Arya setelah beberapa menit diam.
Berharap Arvin paham dan tidak berpikir macam-macam kepada orang tuanya. Walaupun Arya tahu, pasti Arvin bingung dengan sikap orang tuanya dan kakak keduanya itu.
Arvin pun lantas mengangguk dan memaksakan senyum nya.
"Iya mungkin mama sama papa terlalu sibuk sama pekerjaan nya. Makanya mereka gak pernah sekali pun ngabarin aku," kata Arvin sambil menatap Arya.
Lalu setelah itu Arvin pergi dari sana. Dan memilih berdiam diri di kamar nya.
Arkan yang melihat Arvin berlalu begitu saja hanya menatap nya dengan perasaan tak karuan. Arkan tahu, adiknya itu pasti kecewa. Walaupun selama ini Arkan tidak pernah berinteraksi lama-lama dengan Arvin. Tapi Arkan cukup peka dengan semua gerak gerik adiknya itu.
~~~~~~~~
Kritik dan saran dari kalian sangat aku butuhkan. Jadi kalo ada kesalahan penulisan tolong kasih tau 🙂
Jangan lupa bantu vote dan komen juga ya
Makasih :)
Jum'at, 7 Januari 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
ARVIN ✅
Teen FictionNOT ROMANCE ******* Tentang Arvin dan semua lukanya. Tentang Arvin yang merasa dibedakan oleh keluarganya sendiri. Tentang Arvin yang merasa sendirian. Dan menurut Arvin. Hanya Arya, kakak pertamanya yang bersikap baik dan perhatian kep...