✨️ Prolog

128 26 59
                                    

Hallo, balik lagi sama aku dicerita baru!

Kali ini aku bawa genre young adult nih. Agak beda dari ceritaku yang lain, alue cerita ini akan lebih ringan, insyaallah hehe.

Jangan lupa tinggalkan jejak, ya, best.

Happy Reading!

✨️
✨️
✨️

Seorang gadis berbalutkan dress navi itu berlarian tunggal luntung.

Kakinya bergerak menuruni anak tangga yang jumlahnya tak terhitung.

"Taksi!" teriaknya, melambai pada mobil beraksen sama namun penuh penumpang.

"Taksi!" teriakan itu terus menggema prustasi, namun seakan tak ada yang peduli.

Dadanya semakin berdegup kencang, tangannya sesekali menyugar rambut panjang yang menghalangi pandangan.

Belasan menit mencoba menunggu, namun jalanan yang semakin sepi membuat langkah kakinya mundur. Memutuskan berbalik arah dan berlari menuju tujuan.

Sekitar 20 menit- 5 menit terakhir diantar sebuah ojek pangkalan- sepatu sneakersnya turun menjajak aspal yang dinginnya semakin terasa.

Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Ibu mungkin berpikir dirinya sudah tidur lelap berbalutkan selimut.

Bergenggamkan sebuah ponsel yang dipegang erat, kaki itu ragu-ragu melangkah memasuki area apartement berlantai lebih dari 20.

Ting!

Baru akan masuk ke dalam lift, sembuat notifikasi menghentikan lajunya.

Kepalanya merunduk, membuka sederet kalimat dalam kolom chat yang terlihat penuh.

Secretboy meninggalkan obrolan.

Menghilang. Dia menghilang.

Bersamaan dengan harapan Arutala Zenaya yang runtuh total.

"Cinta memang se-memuakkan ini, ya."

-TBC-

Aku sebenernya mau pakai visual. Cuma belum nemu yang cocok, so, kalau mau berimajinasi masing-masing dipersilahkan, ya :)

 Cuma belum nemu yang cocok, so, kalau mau berimajinasi masing-masing dipersilahkan, ya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seeyou✨️

Bgr, 03.10.2024

Choice Of Love (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang