BAB 17

20.8K 2.6K 1.8K
                                    

Holaa semua.. gimana weekendnya?? Tim #dirumahaja atau tim #jalanjalan

Aku punya kabar baik nih.. tbwafs udh kerjasama sama penerbit baru! Yeyyy semoga yg ini bener2 cocok

Follow ig aku untuk tau info2 ceritaku yaa @indahmuladiatin

Ok lanjut aja. Happy reading guys! Jangan lupa vote dan komentar sebanyak-banyaknya..

🌼🌼🌼

Sebelum Lyza datang ke kantor dan menampakan kedekatannya dengan Raka, Chika harus bergegas mencari solusi agar berita tentang pertungannya dengan Raka sudah selesai, tersebar ke seluruh penjuru kantor ini. Tentunya dengan bantuan Wulan dan Dita. Sebelum jam sibuk, Chika mengumpulkan dua sohib barunya ini.

Hari ini, dia baru menceritakan tentang adanya Lyza diantara dia dan Raka. Salah satu alasan kuat dia ingin mengakhiri semuanya. "Intinya, aku nggak mau kalau nanti ada berita Raka selingkuh dengan Lyza."

"Hemm, gimana yaa. Terlalu mepet waktunya, lo mau ngumumin kalau pertunangan lo sama Raka udah selesai, terus kata lo si Lyza itu bakal main ke kantor. Kalau nanti dia gandengan sama Raka yaa pasti semua akan mikir gitu," komentar Dita sambil mencoba berpikir.

"Iya bener tuh. Kenapa nggak bilang dari kemarin-kemarin sih Chik?" tanya Wulan.

Mau bagaimana lagi, dia kan baru siap cerita soal Lyza. "Jadi aku harus gimana?"

"Kalian lagi ngomongin siapa sih?" Arga yang tiba-tiba datang langsung mengagetkan ketiga perempuan yang sedang asik berpikir ini. Melihat wajah-wajah terkejut itu tawa gelinya terdengar renyah.

"Resek banget sih!" keluh Dita. Dia menarik Arga agar duduk di sampingnya. "Daripada kamu ganggu nggak jelas. Mending bantu kita mikir."

"Soal apa?" tanya Arga.

Dita menoleh pada Chika minta persetujuan untuk menceritakan garis besar masalah ini pada Arga. Anggukan dari Chika langsung disambut dengan semangat. Dia menceritakan secara ringkas, jelas, dan tanpa menyinggung perasaan Chika pada Raka sekarang.

"Hmm, menarik."

"Apanya yang menarik?" tanya Dita, kembali kesal pada Arga.

Arga menunjukkan cengiran manisnya. Lesung pipi menghias kedua pipi itu. "Sayang, kamu bisa nggak sih sehari aja nggak galak? Sabar dong, aku kan lagi menilai."

"Cih, terserah. Jadi, gimana menurut kamu? cepet deh, kita nggak punya banyak waktu tau! Perempuan yang namanya Lyza hari ini mau main ke kantor," omel Dita. Makin cepat berita itu disebarkan makin baik. Lagipula dia harus ada di mejanya sebelum Raka datang. Meski dia adalah tunangan Arga, sahabat Raka. Raka tidak suka memberikan toleransi pada ketidakdisiplinan.

"Simple," ucap Arga dengan santai. "Sebarkan aja gosip soal Raka suka laki-laki itu benar."

"Hah?" tanya Chika, Wulan dan Dita bersamaan.

Arga menahan tawa gelinya melihat ekspresi ketiga gadis ini. "Gampang kan?"

"Kamu gila?" tanya Dita.

"Kalau nggak gila, aku nggak akan betah sama kamu sayang." Arga mengedipkan satu matanya. "Btw, nanti malem ke apartemenku yuk?"

"Uuuuu mau ngapain hayo?" tanya Wulan meledek.

"Mau ngajak dia lihat barang-barang di sana. Sebelum dia resmi jadi Nyonya Arga," jawab Arga disusul dengan senyum. "Kalau kamu mau menginap, aku nggak akan menolak yang."

"Mimpi sana!" balas Dita. "Duh, udah deh. Jangan bercanda. Kamu yang bener aja dong, masa pakai cara itu?"

"Dicoba aja," jawab Arga. "Chika, kamu nggak perlu langsung bilang. Setiap ada yang menjurus kesana, kamu hanya perlu diam."

Mr. Cold BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang