Cemas

286 17 1
                                    

#Part_12

Karena hari sudah larut malam, Dita dan Zachry memutuskan untuk kembali pulang ke rumah mereka. Ia tak ingin Mama mertuanya khawatir pada mereka.

Disepanjang perjalanan. Dita terus menggenggam erat tangan Zachry dan menatap lekat wajah suaminya itu. Ia merasa sangat beruntung memiliki suami sekaligus Dosen yang sangat memperhatikannya dan pengertian. Tak semua orang mendapatkan suami sepertinya. Baginya Zachry tak dapat tergantikan dalam hatinya. Meski ia sering dibuat kesal oleh tingkah Dosen sekaligus suaminya itu. Namun, ia merasa semua itu adalah cara suaminya menunjukkan rasa cintanya pada Dita.

"Pak? Berhenti dulu, ya! Dita pengen makan rujak yang di sana!" Tunjuk Dita ke depan warung kecil yang terdapat penjual rujak di sana.

Zachry pun memberhentikan sejenak mobil yang dikendarainya. Dan turun lalu membeli seporsi rujak untuk sang istri. Ia tak mau istrinya kekurangan apa pun. Ia rela melakukan semua keinginan Dita. Itu adalah bentuk pengorbanan seorang ayah untuk anaknya.

Selesai membelikan rujak untuk Dita. Ia pun kembali ke dalam mobil. Lalu memberikan seporsi rujak tersebut. Dita langsung melahap rujak itu dengan cepatnya. Ia sempat menawarkan Zachry, tetapi Zachry menolak karena buahnya terlalu asam.

Mereka pun melanjutkan perjalanan dan tak lama sampai di rumah mereka.
Mama mertuanya pun bergegas keluar dan menghampiri mereka. Terlihat raut wajahnya cemas menantikan pulangnya anak dan menantunya.

Dita dan Zachry pun masuk dan beristirahat di kamar. Mereka cukup lelah malam ini. Mereka terlelap di kasur empuk mereka.

Keesokan paginya ....

"Aww ...," ringis Dita.

P3rutnya kembali keram. Ia pun menggoyang-goyangkan tubuh Zachry. Mencoba membangunkannya.

"Pak, Bangun! P3rut Dita keram lagi, nih, Pak!" teriak Dita membuat Zachry terbangun.

Zachry pun duduk dan meregangkan otot-ototnya. Ia pun beralih mendekati Dita. Lalu mengelus-elus p3rut Dita yang keram. Seketika rasa keramnya hilang.

Kemudian, Zachry beranjak dari kasur dan berlalu ke kamar mandi. Dita hanya menatap kepergian suaminya ke kamar mandi.

Selesai ke kamar mandi, lalu mereka turun untuk sarapan. Hari ini, Dita tidak ikut Zachry ke kampus. Zachry tak ingin istrinya itu kelelahan. Ia memutuskan agar Dita beristirahat di rumah.

Selesai sarapan, Dita mengantar Zachry sampai pintu utama. Dita menatap nanar kepergian suaminya.
Jujur, walaupun sudah tak ada lagi Chelsea di kehidupan mereka. Namun, masih ada tukang ganggu, yaitu Laura dan Oliv.

Ntah sampai kapan mereka akan mengganggu hidup kami. Sebenarnya tak rela rasanya melepas kepergian suamiku. Meski baru tumbuh benih cinta diantara kami berdua, hal itu sedikit membuatku cemas.

'Bagaimana pun ia harus menjalankan tugasnya sebagai Dosen di tempat mana ia bekerja," batin Dita.

Ia pun masuk ke dalam rumah.

Bersambung ....

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang