Faizal

114 6 1
                                    

#Part_30

Lusy pun pulang dengan perasaan kesal. Ia meninggalkan pekarangan rumah Zachry. Berbeda dengan Zachry dan yang lainnya. Rafael terduduk di lantai dengan wajah yang di tekuk. Dita melihat Kakaknya miris seperti itu tak tega rasanya. Karena pelakor itu, Kakaknya patah hati dan merasa galau.

Dita dan Zachry memutuskan memeriksa kandungan Dita dan melakukan USG. Sesampainya di rumah sakit, mereka menunggu antrian dan sampai antrian mereka. Lalu Dita dan Zachry di persilahkan masuk.

Setelah pemeriksaan selesai, dokter memberitahu bahwa bayi mereka berjenis kelamin laki-laki. Alangkah senangnya Zachry mendengar hal itu. Anak yang ia tunggu-tunggu akhirnya ia mendapatkanya. Ia memeluk Dita dan berterima kasih pada sang dokter.

Di depan umum, Zachry mencium Dita dengan mesranya lalu membisikkan sesuatu pada Dita.

"Makasih, Sayang. Sekali lagi kamu memberikan malaikat kecil di hidupku. Melengkapkan keluarga kecil kita yang bahagia," bisik Zachry pada Dita.

Dita tersenyum dan memeluk suaminya itu. Ia menyandarkan kepalanya di bahu suaminya. Tanpa disadari oleh Dita, Zachry menggendong tubuh Dita Ala bridal Style. Banyak pasang mata yang melirik kearah mereka. Namun, Zachry tak menghiraukan lirikan orang-orang tersebut.

Zachry menurunkan Dita dalam mobil dan memasangkan pengaman pada Dita. Dita hanya tersenyum mendapat perlakuan hangat dari Zachry. Ia telah terbiasa diperlakukan seperti anak kecil dengan Zachry. Karena menurut suaminya, Dita adalah istri kecilnya yang menggemaskan. Tingkah lucunya, senyum manisnya, membuat Zachry tak henti-hentinya memikirkan Dita. Dan bila ia jauh dari Dita, ia akan merasakan rindu yang teramat berat pada Dita. Walaupun sehari, terasa baginya lebih dari setahun.

Zachry mulai menjalankan mobilnya, membelah jalanan. Di perjalanan, Zachry melihat sebuah mobil mengikutinya dari kaca spion mobil. Zachry pun merasa cemas, takut orang itu berniat buruk padanya dan istrinya yang sedang hamil. Zachry mempercepat laju mobilnya, tetapi tiba-tiba jalanan begitu macet. Mobil Zachry terjebak diantara mobil lainnya. Kemacetan berlangsung sekitar 15 menit. Membuat orang yang menunggu menjadi bosan.

Mobil yang mengikuti mobil milik Zachry pun tertinggal di belakang. Saat kemacetan pun mulai berakhir, Zachry melajukan mobilnya dan memasuki sebuah gang yang agak sempit. Otomatis ia tak terlihat oleh si pengejar tersebut.

"Fiuhh!" Zachry bernafas lega. Dita hanya menatapnya heran. Seakan tak terjadi apa-apa.

***

Mereka pun sampai ke rumah dengan selamat, sehat wal-afiat. Hari ini mereka terhindar dari niat buruk seseorang yang mencoba menghadang mobil mereka. Seperti biasa, Zachry akan menggendong Dita ke kamarnya.

"Ingat! Kamu jangan ngerjain yang berat-berat, ya?" ucap Zachry.

"Iya, Masku sayang." Sebelum Zachry pergi meninggalkan Dita untuk beristirahat, ia mengecup sekilas kening Dita. Lalu berjalan menuju pintu dan turun ke lantai bawah.

'Siapa pemilik mobil yang mengikuti mobilku tadi?' gumam Zachry.

Sesampainya di lantai bawah. Seorang tamu telah menunggunya. Seperti orang penting, tetapi wajahnya di tutupi masker. Sehingga hanya mata saja yang terlihat. Orang itu seperti ingin memberitahu sesuatu pada Zachry. Namun, ia menuliskannya di kertas yang ia bawa. Orang itu tak ingin ada yang mengetahui dan mendengar percakapan mereka.

***

Setengah jam pun berlalu ....

Kini, Dita telah bangun dari tidurnya.
Sebelum ia beranjak dari kasur, handphone-nya berdering. Ia pun mengangkat telpon itu.

📲***
[Halo, Dit. Gue ngejar mobil lo pengen ketemu sama lo. Eh! Lo malah ngelajuin kecepatan mobil lo. Yah! Gue ketinggalan, deh.]

📞Dita.
[Maaf, ini siapa, ya?]

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang