Berhasilnya Rencana Zian

179 13 1
                                    

#Part_18

Zachry mendekap erat istrinya yang sedang terisak. Ia mengelus puncak kepala Dita. Dita terus menangis tersedu-sedu. Mungkin ia terbawa suasana, jadinya terharu, deh! Ya, begitulah.

Zachry pun menuntun Dita untuk duduk di sofa. Rafael pun berusaha membujuk Dita. Kali ini, ia merasa bersalah akan hal ini. Gara-gara masa lalunya, adiknya harus mendapat imbasnya.

Chelsea ikut membantu menenangkan Dita. Mama mertua Dita juga ikut membantu menenangkan Dita. Akhirnya Dita sudah tidak menangis lagi. Mereka bertiga sedikit lega kala tangisan Dita berhenti.

Dita menatap sendu suaminya itu.
Ia tersadar, baru saja suaminya pulang, ia malah menyulitkan Zachry dengan tingkah konyolnya. Bukan melayaninya sebagai istri malah menyusahkannya. Terselip rasa bersalah di hati Dita.

"Pak ...," lirih Dita.

"Maafin Dita, ya, Pak. Harusnya Dita yang ngurusin Bapak. Bapak pasti capek, baru pulang kerja. Dita malah nyusahin Bapak," ujar Dita yang matanya berkaca-kaca.

"Ngga apa-apa, Sayang. Kamu, 'kan lagi hamil. Itu udah jadi tanggung jawab aku," balas Zachry mengecup singkat kening Dita.

"Iya, Pak. T--tapi---"

Ucapan Dita disela oleh Zachry yang m*l*m*t bibir ranum Dita.

"Emmph ... Pak," lenguh Dita.

"Hehe ... maaf, kelupaan," kekeh Zachry.

Nafas Dita masih tersengal-sengal akibat Zachry menciumnya terlalu lama. Dita mendengus kesal. Farael dan Chelsea tertawa melihat kelakuan mereka berdua.

Rafael pamit pulang dikarenakan ada urusan mendadak. Sedangkan Chelsea telah di jemput oleh Kevin. Mereka pun pulang ke rumahnya. Tinggallah Dita dan Zachry berduaan di ruang tengah.
Zachry sangat suka membuat istrinya itu kesal. Sampai-sampai Dita akan mencubit keras hidung Zachry.

Ddrrtt ... drtt ....

Zachry pun memgangkat ponselnya. Dan termyata dari bawahannya yang mengatakan ada jadwal bertemu klien di kantornya. Kemudian, Zachry meminta izin pada Dita untuk pergi ke kantor. Dita pun mengangguk mengiyakan. Zachry pun berlalu pergi ke kantor.

Sekarang hanya ada Dita di rumah. Karena Mama dan Art rumahnya sedang pergi ke pasar.

***

"Aku akan melacak rumah Dita. Dan mengawasi rumahnya. Saat rumah itu sepi, aku akan menyandranya. Hahahaha ...," ucapnya sambil tertawa. Menyusun rencana jahatnya.

Dita sedang bersantai di sofa khusus miliknya. Sambil mengelus-elus p3rutnya yang membesar. Ia tersenyum kala mendapat tendangan di perutnya. Bayi dalam kandungannya mulai aktif hingga menendang-nendang. Usia kandungan Dita menginjak 5 bulan. Kini, ia mulai merasakan bayinya cukup aktif.

Tiba-tiba ....

Prang!

Seperti suara kaca pecah. Dita ketakutan. Ia pun melihat ke asal suara tersebut. Ternyata sesorang berhasil masuk lewat jendela yang dipecahkan oleh orang itu.

Dita tak tahu siapa orang itu. Yang jelas ia sangat ketakutan sekarang.
Dita menatap ke sekelilingnya. Berharap Mama dan Artnya cepat pulang. Ia takut di rumah sendiri, apalagi seperti ini.

"Emphh ... emmpphhh ...," lenguh Dita.

Mulutnya di bekap oleh seseorang yang masuk lewat jendela tadi. Ia panik bukan main. Siapa yang membawanya? Mau apa orang ini menculiknya? Pertanyaan ity terngiang-ngiang di kepalanya.

Kepalanya terasa berat dan ia pun tak sadarkan diri. Dengan mudahnya orang itu membawa pergi Dita. Sampai di tempat yang telah diaturnya, orang tersebut adalah Zian. Akhirnya rencananya menculik Dita berhasil. Sekarang ia akan memgancam Gina agar mau kembali bersamanya.

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang