Chelsea mantan pacar Rafael?

171 16 2
                                    

#Part_17

"Lah, 'kan kamu duluan yang ejek aku. Kok, malah aku yang kamu tuduh mulai duluan?!" sangkah Lusy.

'Kapan ayam bengkok ini menyingkir dari kehidupanku sekaligus rumah tanggaku. Menyebalkan!' gerutu Dita dalam hati.

"Emang lo, kok, yang mulai duluan. Datang ke rumah gue bawa berkas palsu biar bisa megang tangan suami gue. Itu apa? Bukti terlihat jelas di depan mata," balas Dita dengan tatapan malasnya.

"Eh! Sudah-sudah! Kami ke sini hanya ingin berkunjung. Bukan mencari masalah, Lusy!" tegur Kevin.

"Lo dengar, 'kan ayam bengkok?!" sindir Dita.

"Kak, bagaimana kabar kalian?" tanya Kevin membuka pembicaraan.

"Kami baik. Bagaimana denganmu?" tanya Balik Zachry sambil mengembangkan senyumnya.

"Kami baik. Jika kamu tidak keberatan, Chelsea ingin menemani Kak ipar saat kamu mengajar," ujar Kevin.

"Hhmm ... bagaimana, ya? Itu aku tak tahu pasti. Aku harus meminta izin pada Dita. Apakah ia mau atau tidak? Aku takut ia malah akan salah paham," balas Zachry.

"Ya, aku mengerti. Sebaiknya bicarakan terlebih dahulu pada Kak ipar jika kamu ragu," ucap Kevin yang diangguki Zachry.

Tak lama, Zachry pun telah bersiap-siap akan pergi ke kampus. Namun, sebelum ia pergi ia menyampaikan apa yang dibicarakan Kevin padanya.

"Oh, itu. Ya, udah. Boleh!" ucap Dita disertai senyumannya.

Zachry pun menyampaikan perihal persetujuan Dita. Chelsea pun tersenyum dan segera menghampiri Dita. Ia memeluk Dita yang tengah menonton acara kesukaannya.

"Eh!" ucap Dita terkejut.

"Makasih, ya. Kamu udah izinin aku nemenin kamu di sini," ujar Chelsea.

"Iya, lagian aku udah maafin kamu, kok. Jadi tenang aja," balas Dita, tetapi tak mengalihkan padangannya selain menonton. Chelsea hanya menggeleng kepala melihat tingkah Dita.

Sedangkan Kevin dan Lusy pulang ke rumah mereka. Lusy sangat kesal karena mendapat teguran dari Kevin. Seharusnya ia sedang bersama Zachry di kampus. Namun, Kevin dan Chelsea melarangnya bekerja hari ini.

'Menyebalkan! Mengapa mereka mendukung Dita? Apa istimewanya Dita itu. Dia hanya perempuan m*r*h*n yang menjual dirinya sendiri,' kesal Lusy dalam hati.

Alasan Kevin mengajak Lusy pulang dan tak mengizinkannya kerja adalah agar ia tak mengganggu Zachry lagi. Walau bagaimanapun Lusy masih saja keras kepala menerima kenyataan bahwa orang yang disukainya telah menjadi milik orang lain.

***

"Gina! Turun, sarapan dulu!" teriak Rafael dari dapur.

"Iya ... nantik aku turun," balas Gina.

Sesaat kemudian, Gina turun dan telah sampai di meja makan. Ia tak payah repot-repot masak mulai sekarang. Karena sudah ada Rafael di rumahnya. Ia tinggal duduk santai saja. Eits! Ngga gitu juga, dong! Iya juga turut membantu walau sedikit.

Setelah selesai sarapan. Seseorang mengetuk pintu rumahnya.

Tok, tok, tok!

Gina pun bergegas menuju pintu dan membukakan pintu tersebut.

Ceklek!

Teelihatlah Fandi yang telah siap berangkat ke kampus di depan pintu Gina.

"Fandi, Lo? Hhmm ... silahkan masuk," ucap Gina ramah.

"Siapa, Na?" tanya Rafael.

"Hhmm ... ini, Kak. Fandi datang!" teriak Gina dari ruang depan.

"Oh, tapi kamu bukannya mau Kakak antar?" tanya Rafael lagi.

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang