[Limit]
.
.
.
Gadis putri keluarga Gojou itu menatap dengan datar arena lapangan stadion luas yang diisi beberapa manusia saat ini. Ramai riuh masyarakat yang tetap berada dibangku penonton seraya kini masih terdengar,menyerukan kata - kata semangat sembari timbulnya rasa puas akan tampilan yang disajikan para murid dengan aksi quirk luar biasa masing - masing.Setelah menginjakkan kakinya masuk dalam stadion kelas 3 dengan seenak jidatnya,gadis itu sudah merasa lazim merasakan aura dan tingkatan level yang besar dari masing - masing murid kelas 3 bila harus dibandingkan oleh kelas 1.
Sosok paling mencolok diantara seluruh kelas 3 adalah Togata Mirio. Mass media harus dikejutkan keberadaannya karena menembus dengan cara melepas pakaiannya. Atau lebih tepat dikatakan keadaan pemuda itu telanjang bulat.
Memberikan kesan begitu buruk.
"Apa kau punya keperluan denganku,hingga kau menemui stadion kakak kelasmu ditahun yang terakhir,[Name]-san?" Ucap Nezu yang muncul entah dari mana,dia berdiri disamping [Name] yang sedari tadi berdiri didekat pintu keluar masuk stadion.
"Sial! Apa-apaan kau?! Jangan muncul dengan tiba-tiba begitu saja!" Teriak [Name] dengan satu tangannya didada,mengatur napasnya.
"Kau tidak apa-apa?"
"Mana mungkin lah,sialan! Aku dikejutkan oleh seekor tikus yang ukurannya seperti anjing dan dia juga bisa bicara,walau aku terbiasa bagian kelebihan anehmu itu!" Jawab [Name] dengan kasar sebagai kalimat tukasan kearah Nezu,"aku juga tidak mungkin menunggu janjimu lagi'kan? Sudah lewat beberapa minggu setelah hari pertama masukku di U.A,kau seharusnya ingat perjanjian kontrak atas dasarku masuk sekolah milikmu."
Nezu terdiam sesaat. Dia mulai menyadari kata - kata [Name] yang ternyata kini menuntut imbalan perjanjian kontrak yang telah disepakatkan saat pertama kali mulai bertemu khusus satu sama lain. Ini sudah kesekiannya kali sang puan ikut serta menghuni gedung sekolahnya,suatu hal yang dapat disyukuri Nezu atas pencapaiannya dalam menemukan salah satu anak yang berpotensi dapat menjadi pahlawan hebat.
Namun disisi lain,anak itu sangat mengerikan. Membuat tak elak Nezu harus berhati - hati bukan main untuk tidak bercanda dengan anak itu,karena tak ada jaminan bahwa seluruh siswanya akan aman jika Nezu mencoba - coba.
"Aku tahu kok! Kau kemari untuk menagih imbalan yang kita janjikan pada kesepakatan kontrak itu!" Seru Nezu dengan bernada bicara ceria.
"Kau tahu? Jadi,kau sudah paham maksud perkataanku tadi? Awas saja jika kau menipuku dengan kalimat 'aku paham maksudmu'." Ancam [Name].
"Memang aku bermaksud bicara seperti itu,tapi aku tidak akan berbohong kalau aku tahu maksudmu [Name]-san." Balas Nezu menatap [Name] dengan raut wajah tetap ceria.
"Ini,silakan diambil. Aku sudah mendapatkannya semampuku dengan bantuan para berbagai pihak staff di U.A,tapi terbatasnya jumlah informasi dan komunikasi dari masyarakat membuatku dan pihak U.A tidak dapat menemukan titik pastinya." lanjut Nezu. Sang pemimpin langsung dari sekolah pahlawan terpopuler itu nampak langsung menyodorkan sebuah amplop berbagai dengan isi tumpukan banyak lembaran didepan [Name].
'Ini sih lebih tepatnya langsung pro dari awal...'
[Name] mendenguskan napasnya dan mengambil amplop coklat lebar tersebut,"Akan kubawa. Kerja bagus jika tikus sepertimu diandalkan,sisanya yang lebih detail akan kucari sendiri. Terima kasih."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMITLESS [BnHA Male! x Readers]
FanfictionLIMITLESS [BnHA x Reader] TAHAP REVISI 「Ada sesuatu yang biasanya tak terbatas mengenai dunia ini. Yaitu kehidupan dan siklus makhluk hidup.」 . . . "Aku tidak pernah membayangkan diriku menjadi pahlawan,aku juga tidak peduli tentang pahlawan. Aku ti...