[Bolos]
.
.
.
Bagi bayi,menangis adalah satu-satunya cara berkomunikasi.Hal familiar yang sering terjadi banyak diucapkan oleh orang-orang yang berpengalaman dalam menjadi orang tua atau medis bayi semasa hidupnya. Alasannya adalah karena sang bayi masih belum mampu berkomunikasi secara mandiri,membuat bayi harus mengungkapkan berbagai keinginannya dengan cara menangis agar para orang tua dapat mememenuhi sesuai kebutuhan yang dibutuhkan bayi pada umumnya.
Namun, tidak sedikit orang yang kebingungan ketika bayinya mulai menangis, terutama jika tangisannya tidak berhenti meski sudah ditenangkan dengan berbagai cara.
"Aku dengar daritadi tangisannya belum kunjung reda,sebenarnya apa yang kalian lakukan daritadi? Arisan uang?" Tanyanya sang pria berambut putih platina nampak samar-samar bersungut jengah sembari bersidekap dan bersandar pada daun pintu ruang kamar yang diisi para pelayan pengurus bayi.
Salah satu pelayan sontak menolehkan kepalanya pada sang pria tersebut dengan rasa takut menundukkan badannya sebagai bentuk hormat sang Tuan,"ma-maafkan kami,Tuan! Sejujurnya kami sudah memenuhi kebutuhan Nona Muda untuk berjaga-jaga,namun tangisan Nona Muda tidak kunjung mereda!"
Tubuh pelayan itu sedikit bergetar takut sembari berseru panik,saat tidak sengaja menangkap sosok sang Tuannya yang berada depan ruangan dengan tatapan lemparan dingin nan tajam dari manik Light blue.
Pria itu menghela napas kasar setelah menggaruk surai platinanya dibelakang kepala. Sedikit frustasi rasanya ketika mendengar tangisan anak yang tak kunjung usai,padahal para pelayan yang menjadi pengurus dan pengawas langsung bayi telah berusaha baik memenuhi apa keperluan yang dibutuhkan.
Apalagi sang empu baru saja pulang dari kantornya dan masih berkeluyuran tanpa lelah dikamar putrinya dengan mengenakan setelan jas-nya.
Apakah dia sedang membutuhkan ibunya?
"Biarkan aku dan istriku saja yang mengurusnya,kalian kembalilah dan bantu saja pekerjaan rumah lain yang belum terurus."
Perintah itu hanya sekali keluar dan sekaligus pula langsung dijalankan tanpa menunggu lama oleh para pelayan yang bekerja dirumah keluarga besar Gojou. Meninggalkan sang pria yang merupakan seorang kepala keluarga besar seorang diri bersama sang bayi yang kini telah berada dalam dekapan peluk hangatnya.
Sosok wanita dengan surai putih platina senada pun terlihat mencuatkan sosoknya yang berbalutkan kimono sebagai pakaian sehari-harinya dirumah tak kunjung lama kemudian. Tatapan manik dark gray-nya jelas menggambarkan rasa kecemasan akibat sembari mendengar tangisan anaknya.
「Aku dengar dari Saki yang berbicara sendiri,bahwa kau meminta para pelayan meninggalkan dirimu bersamanya saat menangis. Apakah dia baik-baik saja?」
"Iya,dan syukurlah kau cepat-cepat datang kemari. Sebenarnya kau darimana saja saat [Name] membutuhkanmu di waktu seperti ini?" Tanyanya sang empu dengan berkeluh sembari bernapas lega sesaat menandakan sedikit kesal.
Wanita itu lantas langsung menyodorkan kedua tangannya dengan cukup dekat dihadapan sang pria tersebut. Mengartikan suami agar menyerahkan bayi yang menangis sebagai tugas untuk menenangkannya kembali.
Sepertinya sang Istri harus mengecek kembali popoknya.
「Maaf,aku lengah karena terlalu lelah terutama setelah memberikan asi.」
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMITLESS [BnHA Male! x Readers]
FanficLIMITLESS [BnHA x Reader] TAHAP REVISI 「Ada sesuatu yang biasanya tak terbatas mengenai dunia ini. Yaitu kehidupan dan siklus makhluk hidup.」 . . . "Aku tidak pernah membayangkan diriku menjadi pahlawan,aku juga tidak peduli tentang pahlawan. Aku ti...