[Feeling]
.
.
.
Julukan terkadang tidak akan pernah memandang bagaimana sifat seseorang yang memegangnya.Itulah yang menjadi ciri khas dari seorang sosok wanita Gojou [Name]. Imagenya selalu jelek dimata banyak orang,tidak terluput pula dari teman sekelas barunya yang saat ini.
Bahkan [Name] pun tidak pernah ingin mencoba sedikit untuk berusaha memperbaiki kesam pandangan orang - orang terhadap dirinya. Gadis itu hanya mencoba jujur akan perasaannya secara alami dibandingkan menjadi orang lain,jadi dia takkan pernah mempermasalahkannya. Walau dia menganggap pada dasarnya orang di dunia ini memang tidak normal.
Cantik,egois dan kekanakan,namun disisi lain dapat terkesan cukup kejam.
Ketiga sifat hal tersebut adalah suatu gambaran agar orang - orang dapat memahami batasan sebagai orang biasa atau lemah diantara dirinya sebagai manusia terkuat.
[Name] sekalipun tidak pernah menceritakan apapun tentang apa yang akan dirinya rasakan setiap waktu kala masih berpijak ditanah,terkecuali pada Kayama seorang. Selalu terlihat berdiam diri menahan rasa sakit. Bahkan jika gadis itu adalah manusia terkuat tapi hati dan mentalnya serapuh lebih dari orang - orang kebanyakan.
"Baiklah,mari kita undi untuk menentukan lawan masing-masing. Saat sudah ditetapkan,kompetisi hiburan akan dimulai." Ucap Midnight selagi tampak menjelaskan dasar turnamen gelar ortodoks satu lawan satu yang akan dimulai.
[Name] terlihat menghela napasnya dengan lelah sembari menurunkan kedua bahunya tidak semangat,"seharusnya tadi aku pura-pura tidur lebih lama lagi."
"Sebegitu tidak semangatnya kau tidak memiliki minat di festival ini ya...? Gojou?" Sweatdroop Kirishima yang tampak berdiri disebelah [Name].
Beberapa saat setelah istirahat jam makan siang selama 1 jam dimulai. [Name] telah diomeli puas oleh orang tua yang masih waras seperti Recorvery girl. Tidak masalah jika harus mendengar siraman rohani dari nenek tua dibandingkan mendengar omelan para orang dewasa seperti All might atau Petinggi. Dia hanya dapat menghargai orang tertentu saja.
Lawan [Name] adalah Yaoyorozu momo. Seorang gadis konglomerat yang menurut [Name] adalah seorang gadis tolol nan polos yang mudah dapat ditipu oleh sebatas ucapan tanpa bukti. Karena kepolosannya hampir seluruh gadis kecuali [Name] menjadi korban alih tipu dari Mineta minoru dengan mengenakan pakaian pendek khas pemandu sorak dilapangan.
"Gojou..." panggil Todoroki menemui sang puan surai platina putih tatkalanya telah berada diruang tunggu yang sebelumnya dipakai oleh seluruh kelas.
"Kau perlu apa lagi denganku?" Tanya [Name] melirikkan kedua matanya ke sudut dengan sedikit tertarik,sembari mengalihkan perhatiannya dari ponselnya.
"Apa kau tadi mendengar percakapanku dengan Midoriya?" Pertanyaan tersebut mendesak [Name] tanpa sadar. Gadis itu tentu saja memahami bentukan kepribadian Todoroki hasil dari kekonyolan ayahnya.
[Name] tidak dapat mengalihkan perhatiannya. Namun sang puan tetap memilih menatap dengan heran seolah tak bersalah.
Padahal baru saja suasana mereka memanas tatkala sebelum Festival dimulai beberap menit lagi. Sejujurnya [Name] sedikit kikuk bila menghadapi seseorang yang baru saja di roastingnya habis-habisan seperti Todoroki,walau gadis itu tak menyangkal rasanya asyik mengompor-ngompori kemarahan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMITLESS [BnHA Male! x Readers]
FanficLIMITLESS [BnHA x Reader] TAHAP REVISI 「Ada sesuatu yang biasanya tak terbatas mengenai dunia ini. Yaitu kehidupan dan siklus makhluk hidup.」 . . . "Aku tidak pernah membayangkan diriku menjadi pahlawan,aku juga tidak peduli tentang pahlawan. Aku ti...