6. Marry you anyway

1.1K 200 21
                                    

*Saya tidak punya foto editan J yg pake gaun nikahan gitu, jadi cukup saya deskripsikan aja masa gak kebayang si giliran kuda kudaan aja kebayang masa ini enggak halah bacot langsung aja baca yg bawah ngapa masih baca ini sih astaga...

***

Suara musik pengiring pernikahan terdengar memenuhi setiap sudut gereja. Pernikahan Benar-benar digelar, meski hanya kecil-kecilan dan dihadiri oleh beberapa orang yang bahkan ibunda Jennie sendiri tidak datang.

Tapi tenang, dia tetap menyaksikan lewat video call yang ditayangkan langsung. Rosé berdiri diatas altar dengan setelah tuxedo biru menunggu calon istrinya datang. Dia gugup, entah kenapa dia bisa begini.

Pintu gereja terbuka dan terlihatlah sang mempelai wanita. Dia tersenyum dengan rangkaian bunga ditangannya berjalan menuju altar menemui calon pendamping hidupnya.

Sekejap Rosé terkagum melihat kecantikan yang terpancar dari gadis yang baru dia kenal beberapa hari ini. Dia memang cantik dari awal, tapi entah kenapa sekarang cantiknya bertambah berkali-kali lipat.

Bibirnya berwarna merah cherry, matanya tajam seperti kucing dan tubuh mungilnya dibalut dress putih bersih memperlihatkan bahu mulusnya.

Kini mereka sudah berhadapan. Rosé mengulurkan tangannya dan membawa Jennie keatas altar untuk dia nikahi.

Kini janji suci mulai mereka ucapkan, Rosé tidak tahu apa yang dia lakukan ini benar atau tidak, sepertinya dua-duanya. Dia benar karena telah membantu gadis yang butuh bantuannya, dan tidaknya karena janji suci ini seolah permainan yang mereka mainkan. Padahal Rosé hanya ingin menikah sekali dalam hidupnya, ya... Hidup sekali, mati sekali, nikah pun sekali.

"Roseanne Park, kau boleh mencium pengantinmu."

Rosé menatap Jennie gugup, menatap matanya seolah meminta persetujuan. Sedangkan dinegara lain, Ella menatap kakaknya yang hanya diam.

"Kenapa mereka tidak berciuman Eomma?"

Yang ditanya menggeleng "eomma juga tidak tahu. Mereka menunggu apa?"

"Huh? Kalian sedang menonton apa?" entah datang dari mana, Lisa tiba-tiba datang dan menyempil diantara ibu dan anak itu.

"Eh? Jennie? Jennie jadi aktris bibi?" tanya Lisa.

"Eonnie sedang menikah." jawab Ella.

"Mwo? Menikah? Kenapa mendadak? Kenapa tidak memberitahuku? Aku dia anggap apa?"

"Diamlah, lihat, mereka belum berciuman." tunjuk Eomma Kim.

"Ahh aku tahu, dia pasti sedang menunggu sahabatnya menyaksikan. Ayo, cium pengantinmu Jen, sahabatmu sudah ada disini." Lisa mengetuk layar laptop itu dan dengan ajaib Rosé membelai pipi Jennie lalu meraup bibirnya dengan lembut membuat semua undangan dan keluarganya bertepuk tangan.

"Ahh akhirnya dia tidak sendirian lagi. Aku jadi terharu." Lisa mengusap sudut matanya.

"Tapi kalian hutang penjelasan hiksh, kenapa dia menikah tiba-tiba? Aku kan belum menilai pasangannya, ingat... Restu sahabat restu orang tua juga."

Ella memperbaiki duduknya dan mulai bercerita.

*
*
*

Setelah acara pernikahan, Rosé mengangkut Jennie dan barang-barangnya menuju kontrakannya yang minimalis.

Keduanya sampai dan masih memakai baju pernikahan. "Ini... Kontrakanku. Eumm maaf rumahku kecil." Rosé mengusap tengkuknya.

"Aku tidak mempermasalahkan itu. Lagipula tidak selamanya aku disini kan?"

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang