"Hey, apa kau tidak mau mencari kerja?" tanya Jennie.
Rosé tidak manjawab malah sibuk mengorek lubang hidungnya.
"Jika kau tidak kerja bagaimana cara aku pulang nanti? Tidak mungkin kan pakai pintu kemana saja?"
Rosé menghela nafasnya "J,"
Jennie menatapnya "apa?"
Rosé memberikan finger heart padanya "ini."
"Apa?" tanya Jennie bingung.
"Dobel tip." jawabnya memperlihatkan benda lengket yang dia apit di telunjuk dan jempolnya.
"Dobel tip? Ihh jorok!" Jennie memukul Rosé karena dia Benar-benar menyentuh benda itu.
"Jorok! Roseanne menjijikkan!"
Rosé tertawa keras, dia memegangi bahunya yang kena pukulan Jennie "haha Mianhae."
Jennie mendengus, dia sedang serius, agar rencananya berjalan mulus, ini kenapa dikasih upil:(
"Rosie, apa kau ingin aku kehilangan pekerjaanku? Bagaimana jika keluargaku kelaparan nanti?"
Rosé menghela nafasnya lalu merangkul Jennie "ya biarkan saja."
"Rosie ih, aku serius!"
"Aku juga serius. Kenapa kau harus capek capek bekerja? Ada aku disini, biar aku yang membiayai adikmu, yang memenuhi kebutuhan keluargamu kau cukup diam dan menjadi istri yang baik okay?"
"Tapi Rosie,"
"Apa lagi? Kau ingin menolaknya, aku disini sebagai pasanganmu, bisa dibilang sebagai suamimu dan ini sudah menjadi tugasku. Kau fikir saat kita menikah kita menjalani hidup masing masing? Tidak. Setelah menikah kita hidup bersama, menjalani semua berdua dan berbagi suka duka. Kau kehilangan pekerjaanmu? Ya sudah, biar aku yang bekerja untukmu, untuk keluargamu, karena sejak kita menikah, keluargamu menjadi keluargaku juga dan tanggung jawabmu menjadi tanggung jawabku juga. Kau faham Park Jennie Kim?l
Jennie mengangguk lemah "Tapi Rosie..."
"Apa lagi?"
"Apa kau yakin dengan ucapanmu? Dengan pernikahan kita?"
"Memangnya kenapa?"
"Tujuan kita menikah bukan ini, dan kita sudah sepakat. Tapi kenapa sekarang jadi begini?"
"Bagaimana jika mengubahnya? Perjanjian konyol itu kita ubah jadi janji suci sehidup semati yang kita ucapkan diatas altar dulu."
"Tapi kenapa?"
Rosé menunduk, kemudian dia menatap kearah mata Jennie dalam "karena aku tidak mau kehilanganmu. Kau bisa menyebutku egois karena aku tidak mau melepaskanmu. Entah sejak kapan tapi aku mulai menyukaimu, aku baru bertemu dengan orang sepertimu, dan aku Benar-benar suka dengan kehadiranmu."
Jennie membulatkan matanya, penuturan Rosé barusan Benar-benar membuatnya terkejut, bagaimana mungkin itu bisa terjadi sedangkan mereka melakukan semuanya tanpa perasaan.
"Aku tahu kau terkejut. Tapi apa salah jika aku jatuh cinta? Salahkah aku jika mencintai istriku sendiri?"
Jennie masih terdiam, bingung ingin menjawab apa.
"Maafkan aku sudah mengkhianati kesepakatan kita. Aku mau saja membawamu kembali ke Korea, tapi jika untuk melepaskanmu..." Rosé menggeleng "aku tidak bisa."
Rosé melepaskan rangkulannya, dia pergi ke kamarnya. Sedangkan Jennie masih terdiam didekat jendela. Dia melihat keluar kontrakan. Rosé jatuh cinta padanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Utopia
FanfictionI Find Utopia in to you. "Nikahi aku. Tak apa kau tidak mencintaiku. Anggap saja demi kemanusiaan." gadis itu berjongkok membuat dia bingung pasalnya mereka sedang di tempat umum. Akhirnya dia ikut berjongkok "baiklah. Aku akan menikahimu, Jennie...