21. Dasar Jomblo

1K 169 14
                                    

"Kau haus?" Rosé mendudukkan Jennie di salah satu kursi yang ada disana. Dia terlihat lelah setelah berkeliling.

Jennie mengangguk sebagai jawaban, dia terkejut kala Rosé menariknya untuk bangun "Hubby aku lelah."

"Ayo beli minum."

Jennie mendesah lelah, tapi dia tetap ikut, dia duduk dibelakang Rosé dan memeluk perutnya dengan erat.

*

"Aku ingin mencoba punyamu." Jennie merebut minuman Rosé lalu meminumnya tanpa persetujuan.

"Lumayan." komentarnya.

"Aku ingin mencoba punyamu." balas Rosé namun dengan cepat Jennie menjauhkan minumannya "Tidak boleh."

"Eh? Kenapa?"

"Kau tidak akan menyukainya."

"Kata siapa? Aku bahkan belum mencobanya. Memang punyamu rasa apa?"

"Avocado."

"Aku benci Avocado." desis Rosé membuat Jennie tersenyum kemenangan.

"I know... Aku memeilihnya agar kau tidak bisa minta."

"Kreatif."

Keduanya menghabiskan sore di depan toko dengan beberapa perbincangan.

*
*
*

Malam ini cuaca cukup tenang, Jennie sedang menatap keluar jendela, jarang sekali ada kunang kunang. Dia merasakan sepasang tangan memeluknya dari belakang.

"Hubby,"

"Hmm?" Rosé, dia mendusel dan menyembunyikan wajahnya di leher Jennie.

"Kau sudah mengantuk?"

"Hmm sedikit."

"Ayo tidur, aku juga mengantuk."

Rosé mengangguk, dia menutup jendela sedangkan Jennie sudah tidur dengan posisi terlentang.

Rosé melebarkan kaki Jennie lalu memposisikan dirinya diantara paha Jennie.

"Wae hmm?"

Rosé menggeleng, sedikit menindih Jennie dengan tubuh atasnya, dia menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jennie.

Selimut menutupi tubuh keduanya. Jennie bisa merasakan tangan Rosé mengusap-usap pundaknya.

Dengan segera dia mengarahkan tangannya ke tempat yang dia inginkan. Meski terkejut Rosé akhirnya bisa memegang apa yang dia mau.

Semakin terkejut saat Jennie membuka kancing piyamanya.

"Hubby?"

"Hmm?"

"Kau sedang menginginkanku?"

Rosé mencium bibir istrinya lalu menggeleng "hanya ingin berada di posisi seperti ini."

Rosé mulai mencari posisi ternyaman dengan menyembunyikan wajahnya di belahan dada Jennie.

Jennie mengusap rambut blonde itu, sesekali menekan nekan pipi chipmunk nya memberikan rasa nyaman tersendiri pada si jangkung.

Setelah beberapa lama Jennie menyadari Rosé belum tertidur
"hey, kau belum tidur?"

Rosé menggeleng.

"Kenapa?"

"Insomnia." Rosé mendongkak "karena belum disuruh tidur sama ayank."

Jennie menggeleng "tidurlah sayang."

Rosé menutup mata dengan senyumannya "ngiri ya gak punya ayank."

"kasian."





















UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang