5. The Feels

1K 195 17
                                    

Pagi-pagi buta, seseorang dibangunkan oleh ketukan keras di pintu kamar hotelnya. Akhirnya mau tak mau dia bangun lalu membuka pintu. Dan betapa terkejutnya dia saat melihat dua sosok polisi didepan pintunya.

"Jennie Kim?"

"Y-Yes Sir."

Polisi itu tersenyun lalu menjelaskan kedatangan nya "We are on patrol around and checking some tourists who stop in our country."

"So, can we see your passport and visa?" tanya polisi lainnya.

Jennie terdiam. Hal yang dia takutkan kini terjadi juga. Merasa tak dapat jawaban, kedua polisi tadi kembali memanggilnya. "Miss?"

Jennie tersadar, dia menatap kedua polisi itu dengan senyuman tipisnya "Sorry sir, I can't show it."

"Why?"

"I lost my wallet yesterday. And it's all in it."

Polisi itu saling bertatapan. "we can not immediately believe in your reasons miss. but you can explain it at the embassy office tomorrow morning with good reasons, or you will be considered an illegal immigrant and deported from our country"

Jennie menghela nafasnya, dia sudah duga itu. Jennie mengangguk dengan senyuman tipisnya "yes sir."

Kedua polisi itu mengangguk lalu berpamitan. "Good afternoon, Miss."

Dia kembali memasuki kamarnya. Membuka ponsel lalu mencari cara agar tidak dideportasi. Hingga sebuah ide gila muncul di otaknya.

*
*
*

"Ada apa kau mengajakku bertemu?" tanya Rosé memberikan sekantung makanan pada Jennie. Ah biar Rosé tebak, gadis itu pasti belum makan dari pagi.

Jennie menerimanya namun tidak mengatakan apapun membuat Rosé menatap wajahnya bingung. "Ada apa? Kenapa kau terlihat gugup begitu? Seperti akan menyatakan cinta saja." desisnya di akhir kalimat.

Jennie mendongkak menatapnya "iya."

"Huh?"

"A-aku akan bilang jika... Jika aku mencintaimu Roseanne."

"Hah? Kau kenapa? Ada apa denganmu?"

Jennie menggenggam tangan Rosé dengan tangan bergetar "k-kau tahu? Kata orang jika kau tidak bisa mengendalikan tubuhmu yang bergetar dan jantungmu yang berdegub kencang karena seseorang itu artinya ada perasaan diantara kalian."

Rosé membuang muka "belajar cinta dari Wattpad ya begini."

"Aku serius. Lihat, tanganku bergetar, aku-

"Kau belum makan dari pagi. Jadi kau keringat dingin." potong Rosé.

Jennie menggeleng "jantungku berdegub kencang. Sudah jelas jika aku mencin-

"Kau baru selesai lari-lari tadi. Kenapa denganmu hey?" Rosé melepaskan tangannya. Takut pada tingkah aneh Jennie.

Jennie kembali mendekatinya "menikahlah denganku."

Rosé hampir tersedak ludahnya sendiri. Apa yang sedang gadis ini fikirkan?

Tiba-tiba Jennie berlutut dihadapan Rosé membuat semua atensi Orang-orang di taman memperhatikan mereka.

Rosé mendengkus, ini ketiga kalinya Jennie membuatnya jadi pusat perhatian.

"I know, love, it is such a funny thing. But... Marry me Rosie?" pinta Jennie memegang tangan Rosé.

Rosé menunduk sedikit "ada apa denganmu?" bisiknya.

"Kau mau kan? Jangan permalukan aku, aku sudah pegal terus berlutut." bisik Jennie mempertahankan senyumannya.

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang