10. Candy Rock

1.1K 203 16
                                    

"Satang corom dalkhomanan neunde I Wanna know..." Suara senandungan kecil keluar dari bibir Jennie.

Saat ini dia sedang membereskan rumah karena katanya teman Rosé akan berkunjung nanti malam. Iya siapa lagi kalau bukan Son Chaeyoung.

"Like Candy sugar so sweet, that's what it taste like when you're loving me~"

Kedua mata kucing itu teralihkan pada sosok Rosé yang keluar dari kamar dan mengambil sesuatu dari kulkas. Jennie berfikir sejenak, "Bagaimana itu bisa semanis permen?"

"When we're moving out feet, you got me right where I want to be~"

Rosé duduk diatas meja lalu meminum susu yang dia temukan di kulkas. Jennie menyimpan kemocengnya lalu duduk diseberang Rosé.

"Rosie,"

"Apa?"

"Bisa aku bertanya?"

"Tentu."

Jennie menggigit bibir bawahnya, sejujurnya dia malu menanyakannya, tapi dia harus tahu sebelum semuanya terlambat.

"Hey, kau ingin menanyakan apa?" tanya Rosé.

"Eumm itu... Sebelum menikah... Kita kan hanya orang asing. Apa kau punya kekasih? Maksudku... Apa kau sedang dekat dengan seseorang atau sedang mencintai seseorang?"

Rosé menaikkan alisnya sebelah "kenapa kau menanyakan itu? Apa urusanmu tentang hubunganku dengan seseorang?" Rosé beranjak dari tempatnya meninggalkan Jennie.

Sedangkan gadis itu sendiri menghela nafasnya, itu privasi, kenapa dia kepo sekali?

Dia hendak beranjak dari duduknya namun sepasang tangan melingkar dilehernya "aigoo Wifey apa kau khawatir?"

"Huh? Tadinya. Tapi sepertinya kau tidak mau privasi mu diganggu."

Rosé tertawa kecil lalu menggeleng "tidak Wifey, lagipula... Jika aku punya kekasih aku tidak mau menikah denganmu meskipun demi kemanusiaan. Anggap saja aku Tupai hehe."

Jennie mengelus pipi Rosé "apa kau serius?"

"Memangnya kenapa kau bertanya seperti itu? Apa yang kau khawatirkan hmm?" Rosé melepaskan pelukannya lalu berjongkok didepan Jennie, tangannya terulur menyingkirkan helaian rambut Jennie yang menutupi wajah cantiknya.

"Aku takut seandainya kau punya kekasih atau kau sedang dekat dengan seseorang kau merasa aku jadi penghalang untuk hubungan kalian.... Padahal tidak, aku tidak peduli sekalipun kau bercinta dengan siapapun, sungguh, aku hanya tidak mau-

"Shhhh" Rosé mencomot bibir Jennie. "Terkadang aku menyesal menyuruhmu bicara." Rosé mendekatkan wajahnya "kau banyak bicara." bisiknya.

"Tapi Rosie, kau kan bekerja di club, apa tidak ada satupun dari mereka yang menarik perhatianmu?"

Rosé mengetuk dagunya "ada... Dia gadis tercantik di club. Errr dia paling sexy dan hot."

Jennie memalingkan wajahnya, kenapa juga dia menanyakan hal bodoh itu? "Lalu? Kenapa kau tidak mendekatinya?"

Rosé mengedikkan bahunya, "dia mahal. Semalam sepuluh ribu dollar. Dariada dengannya, lebih baik aku denganmu. Kau sederhana, manis, dan pandai bersih-bersih. Lihatlah kapal pecah ini... Sudah seperti hotel berbulan."

Jennie menatap Rosé datar "maksudmu aku murah begitu?" tanyanya dengan berkacak pinggang.

Rosé mengibaskan tangannya cepat "t-tidak... Maksudku bukan itu."

"Lalu maksud mu apa?"

Rosé tersenyum lalu memeluk Jennie ke perutnya "kehormatanmu lebih mahal dari segalanya J, kau menjaga kehormaganmu hingga menemukan seseorang yang tepat. Kau lebih mahal daripada dia, dan kau punya cara sederhana yang membuatmu dapat nilai plus dimataku."

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang