Chapter 30

364 46 9
                                    

Kehamilan itu dirahasiakan dari semuanya, semua ini dilakukan Raja karna ia tidak ingin Ratunya dalam bahaya.

Meski begitu Putri Hanji akan dinobatkan sebagai Ratu kerajaan setelah ia akan melahirkan.

Semenjak mengandung, Putri Hanji bisa merasakan perubahan dirinya sangat amat drastis. Bahkan, auranya juga ikut berubah.

Hari demi Hari, bulan demi bulan berlalu, tidak hanya perut yang bertambah besar tapi yang lainnya juga ikut membesar, seperti kaki, lengan, termasuk bokong dan payudaranya juga ikut membesar.

Perubahan itu tidak hanya dirasakan Putri Hanji saja, tapi seluruh istana juga bisa merasakannya.

"Hei menurutmu, Putri Hanji semakin hari terlihat sangat cantik meski tanpa riasan sekalipun, bukan?" Bisik salah satu prajurit yang tengah beristirahat di ruang istirahat.

Ya, hampir seisi istana bisa melihat perubahan yang dialami Putri Hanji, tapi tidak dengan nya. Putri Hanji justru merasa bahwa dirinya sangat jelek sekarang, berbeda dengan dulu.

Ia sering mendadak nangis tanpa alasan setelah berkaca di cermin, kadang hal itu membuat Levi sedikit kewalahan menghadapi sifat yang kekanak-kanakan seperti ini.

Contohnya saja, seperti hari ini saat setelah Raja sudah selesai dengan pekerjaannya, ia pasti langsung segera menemui Putri Hanji yang selalu berada didalam kamarnya.

Baru saja masuk ke dalam, ia langsung disuguhi pemandangan Putri Hanji yang tengah bercermin.

"Tidak, jangan lagi"

Benar saja, suara tangisan itu kembali terdengar membuat Raja ingin rasanya kabur dari tempat ini.

Tapi tidak, tidak mungkin ia meninggalkan calon ibu anak anaknya ini sendirian. Raja meminta semua dayang yang menjaga Putri Hanji untuk keluar meninggalkan kamar ini.

"Putri Hanji, sudah berapa kali ku suruh dirimu untuk tidak bercermin"

"Yang mulia! Aku merasa wajahku sekarang jelek!" Tangisnya sembari memukul mukul dada bidang kepunyaan Raja.

"Sudah cukup, siapa yang bilang dirimu jelek. Seluruh istana mengatakan aura mu semakin hari semakin cantik Putri" ucapnya yang berusaha menenangkan Putri Hanji dari tangisannya.

"Itu menurut mereka, sekarang aku tanya menurutmu bagaimana, yang mulia? Aku jelekkan?!" Tegasnya sembari menyeka air mata.

Ini benar benar menguji kesabarannya.
"Sudah cukup, hampir setiap hari dirimu bertingkah seperti ini. Aku tidak mau anakku kenapa-napa"

Melihat Putri Hanji bertingkah seperti ini benar benar sangat indah untuk dilihat. Raja menyeka ingus yang keluar dan mencium jidad Putri Hanji dengan sangat lembut.

"Jangan menangis lagi, dirimu sangat cantik tanpa perlu kujelaskan lagi"

Semenjak kehamilannya Putri Hanji sangat disayang oleh Raja, tidak hanya itu apapun yang diminta dengan sekejap akan langsung ada dihadapannya.

Semakin hari Raja juga menyadari bahwa dirinya sangat mencintai Putri Hanji, hari demi hari mereka berdua lalui dengan penuh kebahagiaan.

Bahkan dunia ini serasa hanya milik berdua. Sebelum tidur Levi selalu mengelus perut Hanji bahkan sering mengajak isi didalam perut tersebut untuk berbicara.

"Sayangku, apa didalam sana sangat asik? Kulihat dari tadi dirimu terus menendang perut ibumu. Apa dirimu tidak lelah?" Gemasnya sembari mengelus ngelus perut yang terus tergoncang itu.

Saking geramnya levi tanpa sadar menggigit perut Hanji yang menyebabkan suara.

"Akhh.."

Tanpa sadar juga, hanji menjambak rambut Levi. Sontak, hal itu membuat Levi diam seketika dan langsung tersenyum licik melihat Hanji.

MY KING & MY QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang