"yang mulia maafkan aku"
Levi tidak menjawab apapun dia mengangkat hanji untuk bangkit berdiri, levi mencubit pipi hanji dengan tenaga dalamnya membuat hanji tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun. Hanji berusaha melepaskan tangan levi tapi tenaganya tidak cukup kuat.
Pipi hanji mulai memerah tenaganya juga mulai melemah, lagi dan lagi levi membanting hanji ke lantai. Masih belum puas levi berlutut dan mulai meremas lengan hanji dengan sangat kuat padahal, tenaga hanji sudah melemah.
"Y-yang mulia... c-cukup" ucap hanji yang kesakitan dan mulai meneteskan airmatanya
"Sakit ya?" Levi semakin kencang meremas kedua lengan hanji hingga berubah menjadi biru baru dilepaskannya
Hanji terus menangis mengelus lengan tangannya yang terlihat membiru karna levi. levi bangkit berdiri dan hanya diam melihat hanji yang terus menangis tapi merasa belum puas levi mencari pedang yang cukup tajam dan kembali berlutut dihadapan hanji dengan senyumannya.
"Kenapa menangis sayang?" Jawab levi yang sambil mengusap air mata yang keluar dari mata hanji
hanji tidak menjawab tetapi matanya hanya memperhatikan pedang yang saat ini ada didalam genggaman tangan Raja. Melihat pedang itu membuat Hanji akhirnya menangis sesegukan tanpa henti. levi tersenyum bahagia melihat ini, pedang itu diarahkan kebelakang kepala hanji dan dalam sekejap levi memotong rambutnya yang panjang dan indah dengan pedang tajam nya
Hanji saat ini hanya bisa pasrah dengan keadaannya, ia benar benar merasa ketakutan dan sudah tidak ada kekuatan lagi untuk melawan Raja dan hanji bisa memaklumi keadaannya sekarang karna ini juga kesalahannya sendiri tapi ini bagaikan neraka buatnya
Rambut hanji berserakan di lantai masih belum berhenti dan belum merasa puas levi mengangkat hanji dan memindahkannya untuk duduk disebuah kursi dirobeknya rok putri itu dan langsung meremas paha hanji dengan sangat kuat sampai terasa ke tulang tulangnya.
Hanji menangis lebih kejar, tangannya terus mendorong tangan levi agar bisa lepas tapi tenaga levi jauh lebih kuat, mata hanji menatap mata levi dengan tangisannya. karna tatapan mata hanji lah levi berhenti dan merasa bersalah karna sudah melakukan ini semua.
Hanji kehabisan tenaga dan membuatnya tidak sadarkan diri, levi dengan sergap memeluknya sebelum ia jatuh ke lantai. Panik, ya levi panik melihat kondisi hanji didalam pelukannya. lengannya biru paha nya biru pipinya merah dan terlihat membengkak.
ia menepuk nepuk pipi hanji dengan pelan untuk membangunkannya tapi sayang tidak ada respond yang diberikan putri itu. levi berteriak ke salah satu prajurit yang ada didepan agar memanggilkan tabib kerajaan ke kamar cadangan untuk memeriksa keadaan Hanji. Levi membawa Hanji yang tidak sadarkan diri itu ke dalam kamar cadangan lainnya dan berusaha menyembunyikan kondisi hanji dari semua orang. levi tidak membawa hanji ke dalam kamarnya karna disana ada petra yang tengah tertidur pulas
Setelah selesai ditangani dan diberikan obat oleh tabib levi duduk disamping kasur menunggu putri itu terbangun, dirinya merasa bersalah karna hal ini. itu kelemahannya ia tidak bisa mengontrol emosi dan kemarahannya, yang bisa merugikan orang lain. levi juga meminta tabib merapikan potongan rambut hanji yang berantakan.
menunggu hingga tertidur, levi terbangun saat mendengar ada suara krasak krusuk yang ternyata hanji sudah siuman dan sudah dalam posisi duduk di tempat tidur.
"Hanji..." Ucap levi yang memegang tangan hanji
hanji menepisnya dengan meneteskan air matanya, levi dapat melihat dengan jelas ada ketakutan yang besar di mata putri ini saat melihat dirinya.
"Maaf"
"Bukan salahmu yang mulia, tapi salahku. harusnya aku yang minta maaf karna sudah berkhianat darimu. aku benar benar minta maaf yang mulia"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KING & MY QUEEN
AcakSeorang putri dari kerajaan Alterniamon harus menikah dengan Raja dari Equsteria yang berhasil memenangkan peperangan antara kedua kerajaan tersebut. Putri tertua tidak bisa menolak tawaran dari Raja Equsteria yang dikenal dengan Kerajaan paling dit...