3-Terlambat lagi

422 417 62
                                    

"Farel anakku sayang, mama pinta untuk tidak berteman dengan Raya ya," ucap cewek paruh baya yang sangat Farel sayangi, dia mengusap lembut rambut Farel yang sedang ada di pangkuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Farel anakku sayang, mama pinta untuk tidak berteman dengan Raya ya," ucap cewek paruh baya yang sangat Farel sayangi, dia mengusap lembut rambut Farel yang sedang ada di pangkuannya.

Farel sontak langsung duduk, "ke-kenapa ma?" Farel penasaran apa maksud perkataan mamanya.

Mamanya hanya tersenyum dan berdiri, dia kemudian secara perlahan berjalan menjauh dari Farel.

"Ma, kenapa ma?"

"Maamaaaaaa"

"Maamaaaa" Farel terjaga dari tidurnya dengan nafas yang tidak teratur. Farel masih bingung apa maksud dari mimpinya tersebut.

🐱🐱🐱

Lagi-lagi Farel terlambat pergi ke Sekolahnya, bahkan sekarang lebih parah daripada kemarin, dia bangun tepat jam tujuh. Farel yang berjalan menuju lapangan luar dibuat takjub karena melihat seluruh teman gugusnya telat semua.

Pak Malik tepuk tangan, "hm, pantes aja barisan gugus 9 kosong di lapangan upacara, ternyata di sini semua," ucap Pak Malik, sesosok guru yang selalu setia menjaga lapangan luar ketika upacara. Pak Malik menghela napasnya, "yaudah masuk sekarang," ucap Pak Malik, dia tidak mau lagi ambil kebijakan, takutnya makin nambah fatal.

Semua siswa kemudian dengan santai masuk ke gedung SMA dan ikut bergabung dengan siswa baru yang lagi duduk di lapangan upacara.

Brakkk, bunyi suara motor menabrak seorang cewek yang tepat di depan seluruh siswa baru, sehingga semua mata tertuju ke cewek tersebut yang tergeletak dengan darah yang muncrat kemana-mana, sedangkan motor yang menabrak hanya kabur tanpa bertanggung jawab.

Semua siswa baru khawatir dan yang pastinya cewek-cewek pada teriak nggak jelas, saat sedang ingin membantu cewek baju SMA tersebut, tiba-tiba ada suara dari pengeras suara, "Inilah dia penampilan dari ekskul PMR, selamat menyaksikan."

"Hm, Pagi-pagi udah kena prank." Batin Farel.

Promosi ekskul SMA Jati Bangsa hari ini berjalan dengan lancar dan meriah.

"Salam budaya." Itulah akhir dari promosi ekskul yang diakhiri oleh ekskul teater dan sekarang siswa baru mulai mencari stan ekskul untuk mendaftar.

Suasana pendaftaran ekskul sangat ramai seperti keadaan di pasar, Farel sampai bingung mau daftar yang mana.

"Ra-Raya," panggil Farel dengan kikuk, karena mimpi yang semalam masih terngiang-ngiang di benaknya.

"Hm"

"Kamu mau daftar ekskul apa?" tanya Farel.

"Gak tertarik," jawab Raya dengan muka datar.

"Kenapa?" Tanya Farel heran, dia heran karena ekskul di sekolah ini bagus-bagus semua tetapi Raya malah tidak tertarik.

Raya tidak menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Farel.

Ting nung ting nung, Suara bel untuk masuk ke kelas telah berbunyi, yang berarti seluruh pendaftaran ekskul ditutup. Farel sendiri karena bingung mau daftar ekskul apa, jadi dia mendaftar hampir seluruh ekskul.

🐱🐱🐱

"Tes tes tes, mohon perhatian, untuk seluruh siswa baru silakan kumpul di aula sekarang karena akan ada kegiatan penyuluhan." Ucap seseorang dari pengeras suara, pengumuman tersebut diucapkan sebanyak tiga kali, mungkin dikiranya siswanya pada budek semua, padahal sekali saja udah cukup karena toa-nya terpasang di seluruh depan kelas.

"Hentikan bullying di Sekolah, kita nggak akan dikatakan hebat karena membully seseorang, apa sih untungnya membully? apa karena mendapatkan kepuasan? yang tanpa kalian tahu apa akibat yang akan terjadi kepada korban, maka dari itu ayo wujudkan sekolah yang bebas dari bullying."

Ya, tema penyuluhan hari ini adalah mengenai bullying, Farel kagum dengan tema yang dibawakan karena sangat relate di kalangan anak sekolahan.

"Nak, celananya udah kecil tuh, kok masih di pakai." Ucap seorang guru yang berada tepat di belakang Farel.

Farel menoleh ke belakang dan hanya tersenyum, pernyataan itu walau sedikit tapi sangat nyelekit di hati Farel.

"Ya kan namanya celana SMP, kalau beli baru sayang banget karena MPLS hanya 4 hari doang." Batin Farel.

Sangat disayangkan atas omongan dari guru tersebut, padahal penyuluhan masih berlangsung, seolah-olah isi penyuluhan itu hanya berlalu begitu saja.

🐱🐱🐱

Tidak terasa MPLS sudah memasuki hari ke empat, hari ini seluruh siswa baru SMA Jati Bangsa sedang menjalani tes tertulis untuk menentukan apakah masuk IPA ataukah IPS.

Farel menjawab soalnya dengan teliti, semua yang dia pelajari semalam masuk semua. Farel sendiri yakin pasti dia bakal masuk kelas IPA karena dia bisa menjawab soalnya dengan baik.

Tidak menunggu lama-lama untuk mengetahui hasil penjurusan, berselang 2 jam dari tes tertulis, pembagian kelas sudah di upload di website sekolah, seluruh siswa sekarang fokus ke ponselnya masing-masing.

"Alfa, Alfa, Alfa," Farel sedang mencari namanya di kelas IPA. "Patrick Ilhami, Raya." Itulah akhir dari nama-nama dari kelas X IPA 4, yaitu kelas IPA terakhir di SMA Jati Bangsa. "Hah?" Farel yang sedari tadi berdiri secara perlahan terduduk karena tak mampu menopang tubuhnya yang seketika jadi lemas.


"Lu gabakal di bilang hebat hanya karena membully seseorang!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lu gabakal di bilang hebat hanya karena membully seseorang!"

"Maaf rel gue udah bohong, bukan aku nggak tertarik dengan ekskul, tapi karena ada suatu hal jadi aku menghindarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maaf rel gue udah bohong, bukan aku nggak tertarik dengan ekskul, tapi karena ada suatu hal jadi aku menghindarinya."
#Raya

Jangan lupa vote dan komen kalau suka dengan cerita ini🥰

22 Januari 2022

ALFAREZEL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang