8-Kak Asya

315 279 132
                                    

Maaf ya lumayan lama updatenya🙏🏻 sebagai gantinya aku update dengan isi bab yang lumayan panjang🥰

Sebelum baca, boleh dong vote dan komen yang banyak🥺

Farel sedikit risih dan takut di angkot karena pria paruh baya sedari tadi menatap Farel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Farel sedikit risih dan takut di angkot karena pria paruh baya sedari tadi menatap Farel.

"Dek"

"Dek"

Panggil pria paruh baya tersebut pada Farel. Farel yang sedari tadi mencoba mengalihkan pandangannya dari pria paruh baya tersebut sontak kaget karena tiba-tiba dia memanggilnya.

"Ke—kenapa Om?" tanya Farel dengan suara bergetar.

"Cuman mau bilang kalau bentar lagi tempat pemberhentian terakhir angkot"

"Emang tempat pemberhentian adek dimana?" Lanjut pria paruh baya tersebut.

"Bentar Om, masih nginget-nginget dulu," Farel tersenyum dan berusaha untuk mengingat arah rumah kak Asya.

"Sini Om bantu," tawar pria paruh baya tersebut pada Farel.

"Ini Om," Farel memberikan secarik kertas pada pria tersebut, pria tersebut kemudian langsung mengambilnya dan membaca tulisan yang ada pada secarik kertas tersebut.

"Owh ini, bentar lagi sampai"

"Terima kasih banyak Om"

Selang beberapa detik, tempat tujuan Farel pun sampai.

"Kiri dek," ucap pria paruh baya tersebut pada supir yang fokus pada jalan. Supir pun mengarahkan mobil yang sedari tadi di tengah jalan untuk menepi ke kiri.

"Nanti masuk ke gang ini ya dek, tau kan tempatnya?"

"Tau Om, sekali lagi makasih banyak ya Om"

"Sama-sama dek."

Farel sangat senang karena tidak semua orang jahat padanya. Farel pun turun dari angkot dan berjalan menyusuri gang dengan keadaan jalan yang remang-remang, Farel menghidupkan lampu ponselnya supaya matanya jelas melihat warna rumah yang ada pada gang tersebut.

Setelah beberapa menit Farel menyusuri gang, hingga akhirnya Farel terhenti karena menemukan rumah yang dia cari, rumah dengan nuansa serba warna merah muda.

Farel pun perlahan membuka pagar berwarna merah muda tersebut dan masuk untuk mengetok pintu rumah tersebut.

Tok tok tok. Farel mengetuk pintu rumah Kak Asya.

"Assalamu'alaikum kak, kak Asya, ini Farel. Ucap Farel, tetapi tidak ada sahutan sama sekali dari dalam rumah merah muda tersebut.

"Apa kakak udah tidur? soalnya sekarang udah jam tujuh malam, ah ga mungkin jam segini udah tidur." Batin Farel.

Saat mau mengetuk pintu sekali lagi, tiba-tiba terdengar suara pintu yang terbuka dari dalam.

Ceklek, pintu pun terbuka, dan memunculkan seorang perempuan dengan rambut yang acak-acakan.

ALFAREZEL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang