6-Danau

301 313 55
                                    

Maaf sebelumnya karena lumayan lama nggak update🙏🏻

Hampir setiap malam Farel tidak pernah melewatkan untuk melihat keindahan langit malam, baik dalam keadaan suka maupun lagi keadaan duka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir setiap malam Farel tidak pernah melewatkan untuk melihat keindahan langit malam, baik dalam keadaan suka maupun lagi keadaan duka.

"Anak pindahan dari IPS aja bangga lu!"

"Lu tuh nyadar gak, lu udah ambil hak orang lain! harusnya nyadar dong!"

"Arghhhhh," perkataan Yoga masih terngiang-ngiang di telinga Farel, membuat rusaknya keindahan suasana malam hari. Farel bingung kenapa Yoga tiba-tiba bicara seperti itu.

"Emang apa yang Farel lakukan dengannya? sehingga dia kayak gitu," batin Farel. "Oke lupakan itu, dan tidur sekarang, biar besok pagi ke sekolah lebih segar." Ucap Farel pada dirinya sendiri.

🐱🐱🐱

"Hei anak baru, maafin gue soal kemarin, gue cuman khilaf doang." Ucap Yoga dengan menampakkan wajah yang santai seperti tidak memiliki rasa bersalah sedikitpun.

"Waw secepat itu dia berubah bak Ultramen saja, apa dia lagi sakit? Sampai bisa ngucapin kata ini? Ntahlah aku juga bingung," batin Farel, Farel sangat heran kenapa dia bisa mengucapkan hal itu. "Ee—oke," jawab Farel, Farel juga tidak mau kejadian kemarin terulang kembali.

Farel tidak bertanya alasan kenapa dia minta maaf, takutnya bukan mendapatkan jawaban melainkan mendapatkan ocehan lagi.


Setelah bel pulang berbunyi, Farel, Raya dan Patrick diam sejenak di depan kelas, dengan posisi Farel duduk di kursi panjang, Patrick bersandar di dinding depan kelas, sedangkan Raya berdiri di depan mereka berdua.

"Ayo jalan-jalan," tawar Raya pada Farel dan Patrick.

Farel menoleh ke Raya"Emang ada acara apa?" Tanya Farel heran.

"Untuk ngerayain karena kita bertiga sekelas, dan juga karena gue bosen di rumah mulu." Jawab Raya dengan alasan yang sangat detail.

"Boleh juga tuh idenya," jawab Patrick terkesan.

"Kira-kira mau kemana? apa kalian ada saran?" tanya Raya.

"Terserah," jawab Patrick.

"Aku tim ngikut aja," jawab Farel.

"Harusnya gue yang jawab kayak gitu!" seru Raya, Raya sebel dengan jawaban mereka berdua.

"Hm, gimana kalau ke museum?" usul Raya.

"Gak tertarik" jawab Patrick.

"Boleh juga, tapi aku udah pernah semua ke museum di kota ini" jawab Farel, Farel menolak secara halus usulan dari Raya.

ALFAREZEL [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang